Pemprov Aceh Promosikan Wisata Sabang di Seminar BPPT di Jakarta

  • Whatsapp
Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah mempromosikan wisata Sabang yang digelar oleh BPPT
Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah mempromosikan wisata Sabang yang digelar oleh BPPT

Jakarta, SpiritNews-Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah menghadiri seminar pengembangan wisata Sabang yang digelar oleh Badan Pengkajian dan PenerapanTeknologi (BPPT), 5-6 Oktober 2017 di Gedung BPPT Jakarta.
Seminar ini bertemakan “NATIONAL SEMINAR ON SCIENCE TECHNOLOGY FOR SABANG MARINE TOURISM DEVELOPMENT AND THE 4TH INTERNATIONAL WORKSHOP ON SATO UMI”
“Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah berterimakasih kepada BPPT dan Kemenko Kemaritiman RI yang telah menggagas seminar itu,” kata Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh, Mulyadi Nurdin kepada SpiritNews, Jumat (6/10/2017).
Menurut Mulyadi, Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah memaparkan potensi wisata bahari di Sabang.
“Wisatawan yang berkunjung ke Sabang tidak hanya bisa menikmati pemandangan bawah laut, tetapi juga ada susunan terumbu karang yang indah, pantai yang putih, hutannya yang masih rimbun, yang membuat Sabang dijuluki SurgaTerpendam di Ujung Sumatera,” kata Nova Iriansyah sebagaimana dikutip oleh Mulyadi Nurdin.
Selain pariwisata, potensi lain yang dimiliki Sabang, yaitu sebagai kawasan investasi berkelas dunia. Hal ini didukung oleh posisi geografisnya yang sangat dekat dengan jalur internasional.
Posisi ini menempatkan Sabang sebagai salah satu kawasan maritim yang layak dikembangkan sebagai poros maritime nasional.
“Kita berharap Sabang bisa menjadi gerbang investasi di wilayah barat Indonesia. Sabang dapat pula memposisikan dirinya sebagai buffer zone bagi kapal-kapal container atau kapal-kapal cargo lainnya yang melalui Selat Malaka dan Samudera Hindia,” katanya.
Menurutnya, Sabang memiliki persyaratan lebih dari cukup untuk memenuhi criteria pembangunan empat proyek utama sector prioritas nasional, yaitu pariwisata, perikanan, industry dan perdagangan serta jasa pelabuhan. Boleh jadi sector pariwisata adalah langkah awalnya.
Acara seminar tersebut turut didukung oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Pariwisata, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Pemprov Aceh, Badan Pengelola Kawasan Sabang (BPKS), Environmental Management of Enclosed Coastal Seas (EMECS), Japan North Pacific Marine Science Organization (PICES), Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries (MAFF), Japan, Ikatan Sarjana Oseanologi Indonesia (ISOI), Himpunan Perekayasa Indonesia (HIMPERINDO), Himpunan Peneliti Indonesia (HIMPENINDO)-BPPT.
Tujuan seminar tersebut untuk mensosialisasikan Program Sail Sabang dan Pengembangan Wisata Bahari Indonesia, serta mendiseminasikan konsep Sato Umi untuk mendukung Program Pengembangan Budidaya Perikanan dan pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan di kawasan pesisir secara berkelanjutan di Indonesia.
Acara tersebut menghadirkan Keynote Speech of Sato Umi Development for Sustainable Aquaculture, Ecotourism and Coastal Management Prof. Dr. Tetsuo Yanagi International EMECS Center, Japan, Professor Emeritus of Kyushu University, Japan.
Juga dihadiri para ahli, pembicara dan pejabat dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas, Kementerian Pariwisata, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Pemerintah Provinsi Aceh, Badan Pengelola Kawasan Sabang (BPKS), Perguruan Tinggi, mahasiswa, swasta, industry perikanan dan masyarakat, para ahli Sato Umidari Kyushu University dan International EMECS Center of Japan, PICES (The North Pacific Marine Science Organization), MAFF (Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries) of Japan, FRA (Fisheries Research Agency) Jepang, Ikatan Sarjana Oseanologi Indonesia (ISOI), Himpunan Perekayasa Indonesia (HIMPERINDO), Himpunan Peneliti Indonesia (HIMPENINDO).(mah)

Pos terkait