Sekolah Harus Meningkatkan Minat Baca Anak Melalui Perpustakaan

  • Whatsapp
Guru atau peserta pelatihan mendemontrasikan pemanfaatan buku B3 saat pelatihan
Guru atau peserta pelatihan mendemontrasikan pemanfaatan buku B3 saat pelatihan

Kabupaten Bireuen, SpritNews-Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bireuen, Nasrul Yuliansyah melalui Kasie Pembelajaran dan Peningkatan Mutu SD, Surya Harun mengharapkan prosesi membaca anak-anak di pojok baca ataupun perpustakaan di sekolah harus aman, nyaman dan meyenangkan atau enjoy.
Surfya Harun, kepada SpiritNews, Jumat (6/10/2017) di sela-sela pelaksanaan kegiatan Diklat guru kesenian, mengatakan, untuk membuat anak-anak nyaman dan senang membaca perlu perhatian kepala sekolah agar anak asuhnya gemar membaca.
”Kemampuan membaca merupakan keterampilan hidup yang penting dan jangan dianggap enteng apalagi membaca untuk menjamin keberhasilan setiap orang. Dan itulah sebabnya dibutuhkan kenyamanan dalam prosesi membaca agar anak-anak terampil dalam membaca,” kata Harun.
Ia berharap, selain mengaktifkan pojok baca sebagai bentuk dukungan literasi, sekolah juga memberikan kesempatan untuk membaca buku yang relevan dalam hal isi maupun tingkat kemampuan membacanya dengan arahan yang jitu terhadap mereka.
“Menggalakkan membaca dan cinta buku terutama para guru kelas awal dan Pengawas SD/MI, Kepala Sekolah SD/MI sudah diadakan Pelatihan dan Praktik Program Buku Bacaan Berjenjang (B3) di setiap gugus yang ada di wilayah Bireuen dan itu suatu acuan bagi guru,” katanya.
Dijelaskan, B3 yang dilakukan di berbagai gugus merupakan tindak lanjut atau lanjutan tindakan surat edaran dari Kadisdikpora Bireuen untuk mengaktifkan budaya baca di setiap sekolah untuk membantu minat baca anak-anak apalagi sekolah telah mendapatkan bantuan buku dari berbagai pihak.
Dengan adanya minat baca anak-anak termasuk di pojok sekolah dengan meluangkan waktu istirahatnya, Ke depan akan adanya peluang dan harapan besar untuk meningkatkan mutu pendidikan secara menyeluruh.
“Kami mengharapkan, sekolah-sekolah yang mendapatkan stimulus dukungan literasi harus menjadi contoh bagi sekolah lainya sebagai model budaya baca sekolah dengan mengaktifkan pojok baca, gerobak baca atau dalam bentuk yang dapat membuat anak-anak nyaman dan senang membaca,” harapnya.
“Siswa-siswi kita harus dibiasakan membaca, agar mereka mencintai buku. Dan jika anak-anak kita sudah terbiasa membaca di setiap saat,maka kita harus bangga karena anak-anak kita sudah mencintai buku dan membaca sudah merupakan kebutuhannya,” jelasnya.(her)

Pos terkait