Komite Sekolah Sebut PGRI dan Kobar-GB Bireuen “Impoten”

  • Whatsapp
Ketua PGRI Cabang Bireuen, Zainuddin Karim
Ketua PGRI Cabang Bireuen, Zainuddin Karim

Kabupaten Bireuen, SpiritNews-Sejumlah komite sekolah dan para peduli pendidikan di Kabupaten Bireuen menilai organisasi guru sangat lemah dan terkesan kurang peduli dalam memperjuangkan guru.
Komite Sekolah SMP Negeri 4 Bireuen, Tgk Nazar, mengatakan, komite sekolah berharap Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Koalisi Barisan Guru Bersatu (Kobar-GB) perlu melakukan gebrakan peningkatan mutu guru dengan menyamakan persepsi, demi memajukan pendidikan di Bireuen bersama komite sekolah dan masyarakat serta berkoordinasi dengan Majelis Pendidikan Daerah (MPD) serta Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga (Disdikpora).
”Kami berharap PGRI dan Kobar-GB terus berpacu dengan kualitas dan berupaya pula mencari solusi yang baik untuk meningkatkan kesejahteraan guru serta guru tidak lagi diinterpensi dan diobok-obok, harus berani mengungkapkan idenya dan tidak dikebiri oleh pihak-pihak tertentu yang berorientasi kepentingan pribadi atau kelompok ataupun atasannya,” kata Tgk Nazar, kepada SpiritNews, Senin (9/10) di Sago Kupi.
Menurutnya, PGRI dan Kobar-GB itukan merupakan ujung tombak dalam berbagai upaya memajukan pendidikan dan mereka itu tentunya perlu kerjasama dengan pihak-pihak terkait dan pihak lainnya yang tidak terikat sehingga terjalin hubungan yang harmonis, dan sekaligus memberikan solusi dan pemasukan yang positif kepada pihak Disdikpora . Yang terpenting hguru harus berani berkata benar walaupun itu pahit.
”Apapun alasannya PGRI dan Kobar GB selain merupakan ujung tombak dalam memajukan pendidikan juga sebagai wadah Organisasi Profesi yang sudah sangat harum di Indonesia makanya harus benar-benar bekerja sesuai aturan dan perannya sebagai organisasi guru,” katanya.
Ia berharap kedua organisasi guru yang ada di wilayah Bireuen perlu untuk bekerja sama dengan komite sekolah, Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) dalam memajukan pendidikan dan mencari kiat untuk menyinarkan cahaya pendidikan sehingga kedua organisasi profesi yang ada di Bireuen benar-benar komit dalam memajukan pendidikan.
Ketua Kobar GB Kabupaten Bireuen, Jafar Kobar, mengatakan, tudingan para komite sekolah itu wajar-wajar saja. Namun perlu diketahui bahwa anggaran pendidikan yang begitu besar apakah dikelola dengan baik dan ikhlaskah oleh Disdikpora ?
”Saya tidak menyalahkan siapa-siapa tetapi menurut saya itu adalah sistemnya yang salah sehingga terkesan membuat kegiatan hanya menghabiskan dana. Dalam artian buat kegiatan pertanggungjawan amprah dan raih dana sementara hasil dari apa yang telah dilakukan baik peningkatan mutu guru mata pelajaran belum dievaluasi haasilnya,” kata Jafar.
Ketua PGRI Cabang Bireuen, Zainuddin, mengatakan, PGRI bukan lumpuh dan kurang peduli terhadap upaya peningkatan kualitas guru. Tetapi tidak diberikan kesempatan dan jika melakukan dengan gebrakan organisasi dikatan mendahuli yang bukan haknya. Itukan bermasalah sebab PGRI tidak mempunyai anggaran untuk membina gburu karena bukan wewenangnya.
“PGRI selalu melakukan musyawarah dengan guru membicarakan upaya peningkatan mutu guru sekaligus membina anak asuhnya dalam prfoses pembelajaran demi mutu pendidikan akan tetapi sebatas retorika dan untuk melakukan praktek setelah melakukan musyawarah tidak mempunyai anggaran dsan itru memang wewenang dari Disdikpora bidang peningkatan pembinaan pembelajaran dan mutu,” kata Zainuddin.
Diakuinya, pihaknya tidak pernah bosan dan jenuh memperjuangkan nasib rekan seprofesinya apalagi dalam upaya mengharumkan nama guru serta mengangkat harkat martabat Bireuen melalui peningkatan kualitas pendidikan di Bireuen namun dibalik itu adakah ketulusan hati pihak Pemkab Bireuen dalam hal ini Disdikpora memprogamkan anggaran untuk memberikan penghargaan terhadap Kepala Sekolah dan guru di sekolah tersebut sudah berprestasai ?
”Semua kita bisa lihat secara nyata dan tidak dapat dipungkiti bahwa banyak guru – guru di Wilayah Bireuen yang berprestasi dan mengangkat harkat martabat pendidikan bahkan baru saja sejumlah guru memberikan hadiah (kado) HUT Bireuen ke-18 dengan menggondol piala dari Provinsi di boyong ke Bireuen,” pungkasnya.(her)

Pos terkait