Layani Pasien Kartu Sehat,  Walikota Bekasi: RS Swasta Jangan Takut Tidak Dibayar

  • Whatsapp
Walikota Bekasi, Rahmat Effendi saat berbincang dengan para Direktur RS Swasta anggota ARSSi Cabang Kota Bekasi
Walikota Bekasi, Rahmat Effendi saat berbincang dengan para Direktur RS Swasta anggota ARSSi Cabang Kota Bekasi

Kota Bekasi, SpiritNews– Untuk memecahkan permasalahan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Kota Bekasi, terkait Kartu Sehat berbasis NIK ataupun pelayanan jaminan kesehatan lainnya program Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, Assosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Kota Bekasi melakukan pertemuan khusus dengan Walikota Bekasi dan jajaran SKPD Pemerintah Kota Bekasi.

Hadir mendampingi Kepala Dinas Kesehatan, dr Kustanto, Sekretaris Dinas Kesehatan, Tanti Rohilawati, Kepala Diskominfostandi, Titi Masrifahati, Sekretaris Bappeda, Hedi Hediat, Ketua ARSSI Cabang Kota Bekasi, dr. Irwan Heriyanto, Sekretaris ARSSI, Yuliana Kusuma, SE serta para Direktur RS Swasta anggota ARSSi Cabang Kota Bekasi.

Menurut Ketua ARSSI, dr Irwan Heriyanto mengatakan, bahwa pertemuan ini dilakukan untuk bersama-sama memecahkan permasalahan yang ada terkait pelayanan kesehatan kepada masyarakat tentang penggunaan Kartu Sehat atau pun jaminan kesehatan lainnya.

“Selama ini  anggota ARSSI Kota Bekasi selalu mencoba memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat dan mencoba mencari solusi terhadap kendala-kendala di lapangan terkait Kartu Sehat,” ungkap Irwan Heriyanto.

Terutama kebutuhan obat yang sulit didapatkan di pasar sesuai untuk program Kartu Sehat berbasi NIK dan BPJS.

“Masih kurangnya dokter spesialis seperti radiologi, bedah saraf, bedah jantung yang berpraktik di RS Swasta Kota Bekasi,” jelas Irwan.

Menanggapi permasalahan yang di hadapi RS Swasta se-Kota Bekasi, Walikota Bekasi, Rahmat Effendi mengatakan didepan ketua dan anggota ARSSI serta para direktur RS. Swasta, bahwa pasien yang menggunakam dengan Kartu Sehat berbasis NIK dilayani sebaik-baiknya,

“Sekali lagi saya tegaskan, Rs.Swasta Kota Bekasi jangan takut tidak di bayar oleh pemerintah Kota Bekasi, jika memang tidak bisa bayar diakhir tahun, maka pemerintah akan membuat surat pengakuan hutang dan akan dibayarkan diawal tahun berikutnya,” tegas Rahmat Effendi.

Menurutnya, terkait kebutuhan dokter spesialis radoilogi, bedah saraf, bedah jantung dan yang lainnya dirinya meminta kepada Dinas Kesehatan untuk nanti pada tahun 2018 menyediakan dana Rp 3,6 miliyar untuk peningkatan SDM kebutuhan dokter.

“Harus ada rekomendasi untuk menyekolahkan dokter spesialis agar ada ikatan dinas dan emosional dengan rumah sakit,” ucapnya.

Rahmat Effendi berharap agar pertemuan Coffe Morning seperti ini dilakukan minimal satu bulan sekali  dengan Arssi Kota Bekasi bertujuan agar dapat saling memberikan masukan dan mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat Kota Bekasi.(sam)

Pos terkait