Kota Bandung, SpiritNews-Kasus kekerasan terhadap anak di Kota Bandung meningkat tahun ini.
Meningkatnya jumlah kasus ini tak lepas dari keberanian anak untuk melaporkan tindakan kekerasan tersebut.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat Dedi Supandi di kantor UPT P2TP2A di Jalan Ibrahim Adjie, Kota Bandung, Jumat (13/10/2017).
“Posisi (kekerasan) terhadap anak tahun ini unggulan 46 kasus. Sebelumnya KDRT yang tinggi. Terutama anak itu pelecehan seksual,” ungkap Dedi di kantor UPT P2TP2A di Jalan Ibrahim Adjie, Kota Bandung, Jumat (13/10/2017).
Ia menuturkan ada 108 kasus yang masuk ke P2TP2A Kota Bandung tahun ini. Kasus itu terdiri dari kekerasan terhadap istri 24 kasus, kekerasan terhadap anak 46 dan sisanya terhadap suami, pacaran dan lainnya hingga September.
“Tahun lalu, KDRT atau kekerasan terhadap istri tinggi 50 kasus, sedangkan terhadap anak 41 kasus,” tutur dia.
Menurutnya tinggi laporan yang ditangani P2TP2A Kota Bandung ini tak lepas dari kesuksesan sosialisasi dan inovasi yang dihadirkan. Salah satunya call center gratis untuk pelaporan korban kekerasan.
“Kalau dilihat kami positif dengan adanya call center gratis dan sosialisasi yang sampai ke wilayah sehingga anak sudah berani lapor sendiri,” jelas dia.
“Selain itu, intinya semua itu ketahanan kepada keluarga yang lemah. Sehingga rentan terjadi kekerasan fisik, seksual,” kata Dedi.(SpiritNews)