Kabupaten Purwakarta, SpiritNews-Cuaca Purwakarta yang tengah diguyur hujan deras selama beberapa hari ini. Kondisi ini tidak menyurutkan niat Yudi Hamdani (37) warga Desa Muka, RT 001/009, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dengan berjalan kaki untuk menemui Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi di kediamannya Jalan Gandanegara No. 25 Purwakarta.
Aksi nekat dia lakukan dengan berjalan tanpa menggunakan alas kaki. Pria tiga anak ini mengenakan pakaian pangsi lengkap dengan ikat kepala khas Sunda. Tak hanya itu, ia juga membawa bendera Merah Putih pemberian anaknya dan kertas bergambar Dedi Mulyadi bertuliskan ‘Aksi Dukungan Untuk Kang Dedi Mulyadi Menuju Jabar 1’.
Tiba di rumah dinas Bupati Purwakarta pada Sabtu (14/10) malam, Yudi yang telah basah kuyup karena air hujan tersebut menceritakan bahwa dirinya dianggap sebagai orang gila di kampungnya karena melakukan aksi ini.
Padahal menurut dia, aksi tersebut dilakukan atas dasar kesadaran pribadi dan tidak ada paksaan dari siapapun.
“Saya dianggap orang gila dan cari sensasi. Tetapi saya tulus untuk Kang Dedi, perjalanan ini saya lakukan untuk beliau yang sudah saya anggap seperti guru. Semua pidato beliau selalu saya ikuti. Saya ingin sekali bertemu. Makanya, Hari Rabu kemarin saya berangkat, jalan kaki,” ungkap Yudi sambil beristirahat.
Yudi memilih jalur Cianjur – Padalarang – Purwakarta untuk sampai di rumah dinas Bupati Purwakarta dengan waktu tempuh sekitar 4 hari 3 malam. Sepanjang perjalanan, banyak pengguna jalan yang menawarkan tumpangan kepadanya.
Namun, karena tekadnya ingin berjalan kaki, Yudi pun secara halus menolak tawaran tersebut, termasuk tawaran dari Staff Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang diutus untuk menjemputnya pada Jum’at (13/10) siang.
“Selama perjalanan, saya pasrah saja ingin terus berjalan. Ingat selalu petuah Kang Dedi, lamun keyeng tangtu pareng (kalau bersungguh-sungguh, pasti sampai pada tujuan-red),” ujarnya.
Keharuan pun pecah saat Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menyambut Yudi di pintu rumah dinasnya. Yudi mengaku tidak menyangka ia akan sampai dengan selamat hanya bermodalkan uang Rp 1.000 dan sebotol air minum yang sudah didoakan oleh Sang Ibu.
“Ini berkah doa Ibu saya. Alhamdulillah perjuangan saya tidak sia-sia,” ucapnya sambil menangis.
Sambil terisak, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi meminta anaknya, Maula Akbar Ahmad Habibie Bungsu untuk mengambilkan handuk dan pakaian kering sebagai pengganti pakaian Yudi yang sudah basah kuyup.
Yudi pun mendapat pemeriksaan kesehatan dari Dokter Dinas Kesehatan Purwakarta. Ia yang kini sulit berjalan akibat kelelahan tengah menginap di rumah dinas Bupati Purwakarta.(rls)