Puluhan Rumah Retak-retak di Bandung Barat Akibat Penurunan Tanah

  • Whatsapp
Ilustrasi
Ilustrasi

Kabupaten Bandung Barat, SpiritNews-Sedikitnya 12 rumah di Kampung Babakan Salam, Desa Citalem, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat retak-retak akibatnya tanahnya mengalami penurunan tanah. Selain itu, lima rumah sudah ambruk.

Kepala Desa Citalem, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Mauludin Sofyan, mengatakan, di area pemukiman penduduk RT 004/011, Kampung Babakan Salam, Desa Citalem, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat dengan luas sekitar 100 meter persegi terdapat 12 rumah alami penurunan tanah.
“Di area kurang lebih 100 meter persegi itu, kurang lebih 12 kepala keluarga, 12 rumah sudah retak-retak,” ucapnya saat ditemui di area penurunan tanah RT 004/011 Kampung Babakan Salam, Desa Citalem, Kecamatan Cipongkor, Minggu (15/10/2017).
Dari ke-12 rumah terdampak penurunan tanah, ia menyatakan, 5 rumah diantaranya telah ambruk akibat penurunan tanah tersebut. “Nah, sekarang sampai kemarin terjadi ini, udah lima rumah yang roboh, gitu ya,” ujarnya.
Menurut Mauludin, penduduk RT 004/011, Kampung Babakan Salam, sudah sering merenovasi rumah menutup retakan pada dinding rumah namun, tidak lama kemudian rumah-rumah tersebut kembali retak. “Ini rumah baru, ini udah retak-retak lagi,” keluhnya.
Selain terjadi retakan bahkan sampai lima rumah warga alami ambruk, ia menjelaskan, sumur di 12 rumah warga terdampak penurunan tanah mengalami kekeringan bahkan warga merasa heran apabila terjadi hujan deras, justru sumur warga terdampak penurunan tanah menjadi kering.
“Sumur si ibu ini udah tertutup gak ada air, rumah yang ini juga sumurnya kering, lagi pula yang bikin heran masyarakat disini kalau hujan gede itu sumur warga disini gak ada air, jadi langsung merembes airnya,” jelasnya.
Mengenai awal penurunan tanah, dikatakan Mauludin, sudah terjadi penurunan tanah sedari tahun 2015.
“Amblasnya itu sebetulnya sebelum saya jadi Kepala Desa udah amblas, tahun 2015 kalau gak salah,” cetusnya.
Adanya penurunan tanah di RT 004/011, Kampung Babakan Salam, Desa Citalem, Kecamatan Cipongkor, kata Mauludin, warga merasa khawatir mengingat setiap berlangsung hujan, bangunan rumah warga mengalami penurunan tanah yang sampai saat ini telah mencapai 1,5 meter.
“Kekhawatiran aja, setiap hujan ini bangunan turun, ini tanah turun, turunnya itu udah mencapai satu meter setengah, jadi amblas terus,” ungkapnya.
Tidak hanya kekhawatiran, disampaikan Mauludin, warga pun merasa ketakutan karena setiap malam mendengar bunyi akibatkan perubahan tanah yang membuat bangunan rumah warga tidak hanya retak-retak melainkan mengalami kemiringan bangunan.
“Kalau malem-malem ada suara, “tek-tek-tek-tek,” bunyi gitu jadi, perubahan tanah itu terus cuman gak sekaligus, contoh rumah ini yang ambruk ini, miring, miring, makin miring, roboh, gitu kan,” bebernya.
Melihat masalah yang dialami warganya, ia menerangkan, Pemerintahan Desa telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat berinisiatif menyertakan ahli geologi untuk menentukan kelayakan tanah supaya Pemerintahan Desa bisa mengambil langkah berikutnya yang akan ditempuh.
“Apakah mungkin umpanya masayarakat tetap tinggal disini atau tidak, nah kalau tidak, mungkin pemerintah desa akan menyiapkan lahan pengganti untuk relokasi, dan kayanya masyarakat memang udah siap direlokasi,” paparnya.
Disinggung soal tanah pengganti, ia menjelaskan, jika tidak ada bantuan untuk membeli tanah baru, Pemerintahan Desa Citalem akan menukar tanah milik warga dengan tanah milik Pemerintahan Desa yang berada di tempat lain untuk tempat tinggal 12 kepala keluarga yang terdampak penurunan tanah.
“Nanti kalau 12 rumah ini harus pindah, kalau memang tidak ada bantuan pembelian tanah, terpaksa mungkin di tanah milik desa, kita musyawarahkan, kita tukar, masyarakat mau pindah kemana karena ada beberapa tempat atau tanah milik desa,” pungkasnya.(gus)

Pos terkait