Kota Bekasi, SpiritNews-Bagi pihak yang merasa diunggulkan oleh lembaga survei, diminta jangan terlalu bangga, begitu pula dengan pihak yang dikecilkan oleh hasil survei, jangan rendah diri. Karena survei yang berbau politik, tidak jadi jaminan akan menang pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) nanti.
Pemerhati Kebijakan dan Pelayanan Publik Bekasi, Didit Susilo, mengatakan, sepertinya saat ini tidak ada lagi yang netral, sudah lebih banyak nuansa keberpihakan. Oleh karena itu, pihak-pihak yang belum menentukan pilihan, sebaiknya memilih berdasarkan rasionalitas, bukan cuma sekedar ikut-ikutan teman atau tetangga ataupun terpengaruh oleh berita-berita yang sekarang juga cenderung berpihak.
“Pertimbangan yang paling riil adalah hasil kerja yang dirasakan langsung masyarakat. Walaupun pemimpin tidak mungkin memuaskan semua warganya, paling tidak terus kerja iklas dan keras serta terus memperbaiki kepemimpinan,” kata Didit kepada SpiritNews, Senin (16/10/2017).
Ia juga mengkritik salah satu lembaga survei yang mewawancarai responden lewat telepon, seperti yang dirilis oleh salah satu lembaga survei beberapa waktu lalu, juga bisa memiliki bias yang besar, walaupun dikatakan margin of error cuma dua koma sekian. Bias wawancara lewat telepon dikarenakan tidak semua orang pegang atau memiliki HP.
“Ini masalah tingkat kepercayaan responden terhadap surveyor yang menelpon mereka dan juga pemahaman mengenai apa yang ditanyakan maupun tujuan dari wawancara tersebut. Sehingga kadang jawaban yang diberikan pun asal-asalan apalagi kalau pertanyaannya sudah mengarahkan ke jawaban tertentu, sehingga kadang tak sedikit dari mereka yang menyerahkan jawaban ke pihak surveyor,” jelasnya.(sam)