Kota Sukabumi, SpiritNews-Seorang oknum guru berinisial SP diaporkan orang tua siswa ke Polsek Sukaraja, Resor Sukabumi Kota, Jawa Barat, sekitar pukul 16.00 WIB, Senin (16/10/2017). SP diduga melakukan penganiayaan terhadap siswa kelas 6 SDN Cipurut, Kecamatan Sukaraja.
Usman Fauzan (32) orang tua korban menyebut jika putranya itu dipukul oleh pelaku saat melaksanakan upacara bendera. Awalnya Usman mengira putranya itu tidak mengalami luka serius.
“Pulang kerja dapat kabar dari orang tua saya (nenek korban) kalau anak saya dipukul sama guru. Awalnya saya pikir ah paling juga dipukul sedikit, tapi saya kaget pas lihat ternyata bekas pukulan guru itu menyisakan lebam di pelipis mata kanan sebelah bawahnya,” ujar Usman .
Saat itu dikatakan Usman, putranya itu tidak langsung pulang usai upacara langsung melanjutkan pelajaran di kelas hingga pulang sekolah. “Begitu melihat kondisi anak seperti itu saya sempat datang ke sekolah mencari oknum guru itu, tapi kondisi sekolah sudah sepi,” lanjutnya.
Sementara itu, korban bercerita jika dia dipukul oleh pelaku karena alasan sepele, ia melihat sang guru menoyor dan memukul temannya menggunakan kunci motor hanya karena seragamnya tidak rapi.
“Dia bilang ‘naon maneh ningali, hayang lain’ (Apa kamu lihat-liat, mau bukan) dia lalu nyamperin saya lalu mukul di bagian bawah mata saya dua kali dan menendang kaki kiri saya,” tutur korban didampingi Usman ayahnya.
Menurut korban ada tiga orang termasuk dirinya yang mendapat aksi kekerasan oknum guru tersebut. “Hanya saya yang melapor, tadi sudah buat visum ke rumah sakit,” imbuh Usman menambahkan.
Hari ini, Selasa (17/10/2017) Usman, mendatangi kembali SDN Cipurut untuk mempertanyakan peristiwa kekerasan yang dilakukan seorang guru kepada putranya.
“Saya hanya ingin menanyakan kekerasan yang dilakukan salah satu guru pada anak saya yang katanya hanya karena persoalan sepele,” tutur Usman kepada sejumlah media di SDN Cipurut, Jalan Kampung Selawangi, Sukaraja.
Menanggapi hal itu masih di tempat yang sama, Kepala Sekolah SDN Cipurut Uem Suhaemah mengaku tidak mengetahui peristiwa itu. Saat kejadian dia tengah berada di kecamatan.
“Saya tidak tahu cerita jelasnya, hanya memang guru tersebut (SP) tadi pagi sudah dijemput oleh polisi dari Polsek Sukaraja, Kapolseknya langsung yang ke sini. Sekarang sudah di polsek didampingi komite sekolah dan seorang siswa,” singkatnya.(SpiritNews)