Kabupaten Bandung Barat, SpiritNews-Jumlah personel dan armada Pemadam Kebakaran Kabupaten Bandung Barat tidak ideal. Akibatnya, dua kejadian kebakaran tidak tertolong.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran (Damkar) Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bandung Barat, Dadang Dahyar, mengatakan, berdasarkan Standar Pelayanan Minimum (SPM) idealnya personel Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bandung Barat berjumlah 300 personel untuk bisa melayani 16 kecamatan se-Kabupaten Bandung Barat.
“Harusnya kita menurut aturan SPM itu perhitungannya, satu anggota itu harus melayani 5.000 orang jadi otomatis kalau 16 kecamatan dengan jumlah 1.500.000 penduduk, harusnya personel kita ada 300 personel,” ucapnya saat ditemui baru-baru ini.
Sedangkan untuk mobil pemadam, kata Dadang, berdasarkan International Fire Chiefs Assosiation of Asia (IFCAA), 1 unit pemadam melayani 10.000 penduduk artinya, untuk melayani 16 kecamatan di Kabupaten Bandung Barat dengan jumlah penduduk sebanyak 1.500.000, Damkar Kabupaten Bandung Barat harus memiliki 150 unit mobil pemadam.
“Satu unit itu kalau mengikuti aturan International Fire Chiefs Assosiation of Asia (IFCAA) itu memang harus itungannya itu 10.000 dilayani satu unit pemadam, otomatis tambah banyak sarana prasarana yang harus disiapkan pemerintahan daerah,” paparnya.
Terkait jumlah personel Damkar Kabupaten Bandung Barat saat ini, ia menerangkan, ada 70 personel yang disiagakan melalui sistem piket, 2 hari piket, 2 hari lepas piket secara bergiliran.
“Personel semuanya ada 70 personel yang dibagi bergiliran jadi 2 hari piket 2 hari lepas piket,” terangnya.
Disinggung soal pengadaan unit kendaraan pemadam, ia menyatakan, Damkar Kabupaten Bandung Barat masih jauh dari ideal karena hanya memiliki 4 unit mobil pemadam.
“Sekarang itu masih jauh, masih kurang, kita pengadaan itu baru empat pengadaan mobil pemadam artinya kita masih kurang,” cetusnya.
Ketidakidealan Damkar Kabupaten Bandung Barat baik dari segi fasilitas penunjang kerja maupun personel, disampaikan Dadang, berdampak pada beberapa kejadian kebakaran yang tidak tertolong.
“Ada kebakaran yang tidak tertolong khususnya di wilayah selatan dan wilayah barat juga tidak tertolong, pas kita kesana bangunannya udah habis akibat telat melaporkan ke pemadam dan juga kurang dalam sarana prasarana kita,” keluhnya.
Oleh karena itu, Dadang mengharapkan, Pemerintahan Daerah bisa memfasilitasi dan membantu eksistensi Pemadam Kebakaran serta membentuk satuan relawan yang berasal dari masyarakat.
“Bantuannya lah kepada Pemerintah Daerah supaya pemadam itu bisa eksis, apalagi sekarang SPM sudah full turun, kita mengacu kesana saja, SOP sudah ada segala kebutuhannya difasilitasi lah, dan masyarakat bisa dibentuk satuan relawannya,” pungkasnya.(gus)