Kota Bekasi, SpiritNews-Pelayanan Rumah Sakit Mitra Bekasi Barat dinilai buruk. Akibat pasien yang datang berobat harus menelan kekecewaan.
Seperti dialami salah seorang orang tua pasien, Neni Indriyani. Ia menilai Rumah Sakit Mitra Bekasi Barat tidak profesional. Pasalnya, anaknya yang berusia 1 tahun 11 bulan bernama Rafa Fairuz, sesuai perjanjian akan dioperasi pada Jumat, (20/10/2017) pukul 18.00 WIB, namun kenyataannya pihak rumah sakit melanggar perjanjian, bahkan tidak memberikan informasi kepastian waktu pelaksanaan operasi.
Menurut Neni, sesuai perjanjian sebelum operasi, ia sudah pihak orangtua sudah melunasi biaya operasi dengan rincian, uang muka sebesar Rp 3.000.000, biaya operasi sebesar Rp 11.232.000, kamar VIP seharga Rp 1.790.000 per hari, pemeriksaan Laboratorium sebesar Rp 1.950.000, biaya obat dan lainnya sebesar Rp 722.000.
“Jujur saya sebagai orangtua pasien sangat kecewa dengan pelayanan Rumah Sakit Mitra Bekasi Barat ini. Persyaratan administrasi untuk operasi anak saya sudah lunas. Tapi waktu pelaksanaan operasi tidak jelas dan tidak sesuai perjanjian,” kata Neni Indriyani kepada SpiritNews, saat ditemui di rumah sakit.
Warga Jalan Pembina Raya,
Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi ini, mengaku dipermainkan oleh pihak rumah sakit dengan pelayanan buruk.
“Pelayanan Rumah Sakit Mitra Bekasi Barat ini menyalahi SOP, mereka kasih perjanjian jam operasi pukul 18.00 WIB, namun tidak tepat waktu,” jelasnya.
“Kami sudah mengikuti peraturan dokter yang mengharuskan anak saya puasa selama lima jam. Nyatanya anak saya sudah puasa selama tujuh jam,” tegasnya.
Akibat kondisi ini, Neni sempat histeris dan berteriak agar operasi segera dilaksanakan. Atas teriakan itu, kepala perawat datang, namun hanya memberikan janji bahwa operasi akan dilaksanakan setengah jam lagi.
“Rumah sakit ini sangat keterlaluan, anak saya sudah kelaparan tetap tidak boleh buka puasa. Sebagai ibu, saya miris, nggak tega melihat anak kesakitan dan kelaparan. Saya sudah bayar lunas saja masih dipermainkan, apalagi sama pasien tidak mampu pasti lebih dipermainkan lagi,” tandasnya.(sam)