Kabupaten Aceh Utara, SpiritNews-Peluang investasi untuk sektor pertanian di Aceh Utara masih cukup besar. Indikator terhadap peluang tersebut bisa dilihat dari ketersediaan SDA (sumber daya alam) seperti lahan, air dan iklim) dan sumber daya manusia (SDM) yang juga memenuhi.
Demikian dikatakan, Sofyan Hanafiah, anggota DPRK Aceh Utara kepada SpiritNews, Sabtu (21/10/2017).
“Investasi yang berbasis SDA sangat didukung bahan baku yang tersedia secara lokal. Investasi ini tidak akan mudah untuk berpindah ke daerah lain karena bukan tipe investasi yang bersifat footloose,” kata Sofyan.
Selain itu, kata Sofyan, permintaan hasil pertanian baik domestik maupun ekspor terhadap produk pertanian yang dihasilkan Aceh Utara dan Provinsi Aceh pada umumnya akan terus meningkat.
“Aceh merupakan produsen utama beberapa komoditas pertanian, seperti minyak sawit, karet, kopi, lada dan pala,” jelasnya.
Diakuinya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Utara sudah memang telah bertekad untuk mengembangkan sektor pertanian menjadi lebih maju dan berkembang. Dalam mengembangkan sektor pertanian di Aceh Utara, tentu melalui proses transformasi input menjadi output pertanian atau kegiatan budidaya untuk menghasilkan produk primer pertanian.
“Artinya produk pertanian yang belum mengalami proses transformasi fisik atau kimiawi, yaitu produk-produk alami yang segar atau fresh. Kaitan terhadap investasi ada yang disebut investasi publik dan investasi usaha,” ujarnya.
Investasi publik menjadi tanggungjawab pemerintah, yaitu infrastruktur dalam mendukung investasi usaha pertanian, antara lain pembangunan jaringan irigasi, jalan dan pembangunan pasar yang akan menampung hasil pertanian. Dan yang lebih penting lagi industri pengolahan seperti PKS (pengolahan kelapa sawit).
Sementara, investasi usaha pertanian dilakukan oleh pelaku usaha, baik perusahaan asing maupun dalam negeri. Terhadap SDM, kata Sofyan, lebih dari cukup, bahkan upahnyapun tidak terlalu tinggi.
“Yang perlu diingat, para tenaga kerja harus kondusif dalam arti tidak sering melakukan demonstrasi dan protes. Demikian pula kondisi keamanan umum yang baik dan terjamin sebagai syarat jaminan investasi,” ucapnya.
Investasi akan meningkat, jelasnya, apabila kegiatan produksi pertanian secara langsung. Selanjutnya akan mempunyai dampak ekonomi dan sosial.
“Dampak ekonomi yang diharapkan adalah meningkatnya produksi berbagai komoditas pertanian dan makin kokohnya ketahanan pangan nasional, serta makin tingginya pendapatan para pelaku usaha termasuk petani juga PAD (Pendapatan Asli Daerah),” terangnya.
Sementara dampak sosial adalah makin tingginya penyerapan tenaga kerja. Namun perlu diingat pula adalah inovasi teknologi pertanian dan peningkatan kompetensi SDM bagi meningkatkan produktivitas pertanian.(mah/ucr)