Mangkraknya Pembuatan Embung Air Dapat Akibatkan Karawang Selatan Kekeringan

  • Whatsapp
Embung air di Karawang Selatan
Meski tembok embung air sudah rampung namun masih dipenuhi tanah dan belum digali
Embung air di Karawang Selatan
Meski tembok embung air sudah rampung namun masih dipenuhi tanah dan belum digali

Kabupaten Karawang, SpiritNews-Bantuan Kementerian Pertanian untuk pembuatan embung air di Karawang Selatan dikabarkan banyak masalah. Selain ada yang mangkrak, tak sedikit pembuatan penampung air itu tidak rampung.

Seperti embung air di Dusun Cikerewed, Desa Cintalanggeng, Kecamatan Tegalwaru misalnya, tempat penampung air itu belum rampung hingga kini. Berdasarkan pengamatan di lokasi, meski tembok embung air sudah rampung namun masih dipenuhi tanah dan belum digali.

Bacaan Lainnya

Nace Permana selaku tenaga pendamping masyarakat desa hutan telah mengecek penampungan air buatan di Kecamatan Tegalwaru. Ia mengaku menemukan kejanggalan di 6 titik lokasi embung air.

Selain di Cintalanggeng, ada pula embung air yang dibuat di lahan pejabat. “Sehingga petani setempat keberatan,” kata Nace.

Menurut dia embung itu dibuat di tempat yang tidak semestinya. “Masak embun dibuat di kebun pejabat,” kata dia saat dikonfirmasi di Karawang, Senin (23/10/2017).

Kementerian Pertanian, ujar Nace, membagi bantuannya dalam dua bagian. Tahap awal di bulan Juli 2017. Saat itu kementerian membiayai pembuatan 40 embung air di Kecamatan Tegalwaru melalui Dana Alokasi Khusus (DAK).  Tahap kedua, kementerian rencananya bakal mengalokasikan Rp 7 miliar untuk pembangunan embung.

“Tapi karena bermasalah, kementerian menahan bantuan tahap kedua. Bahkan buruh proyek yang meninggalkan pekerjaan karena belum dibayar,” ujar dia.

“Tak sedikit buruh lokal yang belum dibayar. Bahkan kontraktor ada yang menunggak hingga Rp25 juta. Ada juga yang Rp 40 juta,” ungkap dia.

Mangkraknya pembuatan embung itu dikhawatirkan berdampak pada musim kemarau 2018, pasalnya di musim hujan akhir tahun 2017 ini, embung – embung itu amat diperlukan untuk menyimpan cadangan air.

“Sehingga bila embung – embung ini tidak selesai, khawatir memperparah kekeringan di musim kemarau selanjutnya,” ujar Nace. “Musim hujan sudah mulai, tapi embung – embung itu tidak berfungsi optimal,” ia menambahkan.

Pembuatan Embung di berbagai wilayah merupakan salahsatu program Kementerian Pertanian menjawab tantangan kemarau. Kekeringan tercatat melanda Karawang pada Agustus 2017 lalu.

BPBD Karawang mencatat, saat musim kemarau lalu, krisis air bahkan terjadi di 5 Kecamatan. Tegalwaru dan Pangkalan saat itu menjadi daerah dengan dampak paling parah. Ribuan orang krisis air dan 3. 527 hektare sawah tak teraliri air.(sir)

Pos terkait