Hijaukan Lingkungan Sekolah, SMPN 36 Kota Bekasi Dukung Adipura

  • Whatsapp
Kepala SMP Negeri 36 Bekasi, Widodo, sedang berada di taman sekolahnya
Kepala SMP Negeri 36 Bekasi, Widodo, sedang berada di taman sekolahnya

Kota Bekasi, SpiritNews-Menata lingkungan sekolah menjadi asri, sejuk, bersih dan sehat merupakan dambaan setiap orang.

Impian untuk mewujudkan penataan lingkungan yang lebih baik, tentunya bukan perkara mudah. Sebab, banyak faktor bisa mempengaruhinya, salah satunya keterbatasan lahan untuk ditanami tumbuh-tumbuhan.
Namun, Kepala SMP Negeri 36 Bekasi, Widodo merasa beruntung karena lingkungan sekolahnya memiliki lahan seluas 6000 meter persegi.
Lahan tersebut, ditanami sejumlah tananam produktif serta tanaman obat-obatan, sehingga sekolah yang terletak di Jalan Perum Permata Legenda Blok K, Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi, Jawa Barat, itu tidak lagi terlihat gersang.
“Saya tanam pohon produktif seperti mangga, nangka, dan lainnya. Ada juga belakang sekolah menanam tanaman obat-obatan. Dan juga ada kolam ikan kecil sehingga memberi kesan sejuk bagi lingkungan sekolah,” kata Widodo, kepada SpiritNews, Selasa (24/10/2017).
Bagi Widodo, bercocok tanam ini merupakan hobi sejak lama dilakukannya. Karena itu, dirinya berniat menyulap kesan gersang dilingkungan sekolahnya, menjadi sekolah hijau atau green school.
“Saya memang dari dulu hobi banget kalau menanam. Apalagi sekolah saya masih ada lahan kosong yang cukup luas. Jadi kalau tidak dimanfaatkan, rasanya sayang sekali,” ujarnya.
Menurutnya, penghijauan sangat penting untuk mengurangi peristiwa global worming. Menurut dia, penghijauan tersebut tidak hanya identik dengan menanam pohon.
“Menjaga kebersihan setiap ruangan dilingkungan sekitar sekolah, serta membuang sampah ditempatnya, juga termasuk penghijauan. Karena itu, pihak sekolah, menyediakan tong sampah ditiap-tiap ruangan kelas,” jelasnya.
Namun begitu, masih terdapat kekurangan tong sampah dan mesin pencacah sampah. Menurutnya, kekurangan tempat sampah kata Widodo, untuk memisahkan sampah organik dan non organik.
Sedangkan, mesin pencacah tersebut untuk mengurangi sampah, sebelum dibuang ketempat pembuangan akhir sampah.
Upaya ini sekaligus juga untuk memberikan pengetahuan mengenai lingkungan kepada 1100 peserta didik dan 51 guru pendidik serta kependidikan.
“Kami juga menyediakan tong sampah agar anak-anak tidak lagi membuang sampah sembarangan. Menjaga kebersihan membuang sampah sembarang merupakan pembelajaran yang telah terapkan kepada anak-anak,” katanya.
Dikatakan, untuk mewujudkan sekolah hijau butuh dukungan keuangan yang tidak sedikit. Karena, tanaman dan tong sampah dibeli melalui uang sekolah, dan uang pribadinya.
Secara terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Inayatulah menyambut baik gagasan kepala sekolah yang peduli terhadap lingkungan sekolahnya.
Menurut Inay, sapaan akrab Inayatullah, menjaga kebersihan dan menjadikan lingkungan sekolah hijau merupakan bentuk dukungan sekolah terhadap perolehan penilaian Adipura Kota Bekasi.
Karena itu Ia berharap, agar seluruh warga lingkungan sekolah dapat mendukung Kota Bekasi meraih piala Adipura yang proses pelaksanaannya dilaksanakan tidak lama lagi.
“Kami sudah beruang kali melakukan sosialisasikan kepada seluruh sekolah agar membantu Pemkot Bekasi meraih Adipura,” harap Inay.(sam)

Pos terkait