Kota Bekasi, SpiritNews-Neni Indriyani, orang tua Rafa Fairuz, pasien yang berobat ke Rumah Sakit Mitra Bekasi Barat, pada Jumat (20/10/2017) malam, mengaku merasa dibohongi oleh pihak rumah sakit dengan pernyataan tidak sesuai kenyataan kepada Dinas Kesehatan Kota Bekasi.
Rafa Fairuz berusia 1 tahun 11 bulan (anak Neni Indriyani) merupakan pasien Rumah Sakit Mitra Bekasi Barat untuk dioperasi. Neni menilai pernyataan pihak rumah sakit ke petugas Dinas Kesehatan Kota Bekasi saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) tidak memuaskan karena tidak sesuai dengan kenyataan.
“Ga benar semua isi surat pernyataan yang dikeluarkan oleh pihak Rumah Sakit Mitra Bekasi Barat itu. Apalagi pihak rumah sakit mengaku mengeluarkan kompensasi. Faktanya, saya sebagai ibu pasien yang langsung membayar lunas biaya administrasi untuk operasi itu, tidak mendapat discon apapun,” kata Neni saat dikonfirmasi kepada wartawan, Selasa (24/10/2017).
Neni menilai pelayanan Rumah Sakit Mitra Bekasi Barat sangat tidak profesional. Pasalnya, anaknya bernama Rafa Fairuz, sesuai perjanjian akan dioperasi pada Jumat (20/10/2017) pukul 18.00 WIB, namun kenyataannya molor hingga beberapa jam dan tidak ada pemberitahuan kepada pihak keluarga pasien untuk kepastian waktu operasi.
Sebelum operasi akan dilakukan, kata Neni, ia sudah memenuhi semua syarat administrasi, termasuk melunasi semua biaya, dengan rincian, uang muka sebesar Rp 3.000.000, biaya operasi sebesar Rp 11.232.000, harga kamar VIP sebesar Rp 1.790.000 per hari, biaya pemeriksaan laboratorium sebesar Rp 1.950.000, biaya obat dan lainnya sebesar Rp 722.000.
“Saya punya bukti-bukti yang akurat terkait anak saya mau operasi. Apalagi anak saya itu dikategorikan tidak memiliki penyakit apa-apa, tetapi dokter bedah menyarankan untuk operasi dengan biaya sangat mahal,” jelasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, dr.Kusnanto Saidi, mengatakan, pihaknya sudah melakukan sidak dan investigasi terkait pelayanan Rumah Sakit Mitra Bekasi Barat yang dinilai kurang profesional dalam melayani pasien.
“Kita investigasi ke Rumah Sakit Mitra Bekasi Barat, dan terus meminta kepada seluruh rumah sakit swasta untuk meningkatkan pelayanan, karena pelayanan itu merupakan hak pasien dan ga boleh diabaikan begitu saja,“ kata Kusnanto.
Dia menghimbau kepada selurh rumah sakit swasta di Kota Bekasi, jangan merasa banyak pasien, lalu melalaikan pasien lainnya yang pada akhirnya berujung kekecewaan.
“Jadi saya dalam hal ini wajib menegur rumah sakit swasta jika lalai dalam melayani pasien. Kita akan melakukan tindakan untuk memberikan teguran kepada rumah sakit swasta yang pelayanannya buruk,” ungkapnya.(sam)