Kota Cimahi, SpiritNews-Polres Cimahi dan Kodim 0609 Kabupaten Bandung mengangkat bocah penderita Cerebral Palsy, Alisa Putri Salsabila (9) sebagai anak angkat.
Bocah penderita Celebral Palsy hingga seluruh tubuhnya lumpuh itu hanya tergolek lemah dirawat neneknya, Ningrum (79) di Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat.
Kapolres Cimahi AKBP Rusdy Pramana Suryanagara, mengatakan, ini sebagai bentuk kepedulian dan sinergitas TNI dan Polri, pihaknya memberi bantuan kursi roda untuk merangsang kemampuan Alisa melakukan aktivitas sehari-hari.
“Saat ini Alisa memang menderita lumpuh total sejak usia tiga bulan, yang saat ini bisa kita lakukan selain medis yaitu terapi rangsangan agar mampu melakukan aktivitas ringan seperti makan dan minum,” kata Rusdy, saat menyambangi kediaman Alisa, Rabu (25/10/2017).
Diakuinya, ia akan terus memantau dan memenuhi kebutuhan Alisa. Dia berharap Alisa mendapat perawatan dengan baik terutama untuk pertumbuhan psikologisnya.
“Saya minta jajaran Polres Cimahi untuk terus melakukan monitoring dan menginventarisir kebutuhan Alisa,” jelasnya.
Dandim 0609 Kabupaten Bandung, Letkol. Arhanud. Andre Wira K, mengatakan, saat ini perawatan Alisa hanya dilakukan oleh neneknya, Ningrum. Sedangkan ibu kandungnya sudah tutup usia dua minggu lalu setelah bercerai dan ayahnya pergi entah kemana.
“Kami rutin melaksanakan bakti sosial apalagi kondisi kesehatan dan ekonomi Alisa kurang baik, uluran tangan kita menjadi sebuah kewajiban,” kata Andre.
Kedatangan dirinya dan jajaran Polres Cimahi selain memberi bantuan Kursi Roda, Sembako dan sejumlah uang menurutnya untuk memberi motivasi Ningrum agar tak putus asa dan terus merawat buyutnya dengan ikhlas dan telaten.
“Kami berikan motivasi keluarga agar terus berjuang melakukan yang terbaik untuk Alisa,” tambahnya.
Seperti diketahui, kondisi tubuh Alisa saat ini bisa dibilang lumpuh total, Alisa hanya bisa berbaring lemah dengan seluruh tubuhnya lumpuh bahkan tak bisa berbicara.
Keterangan medis, Penyakit kerusakan otak atau cerebral palsy diderita seorang anak sejak ia lahir. Akibatnya, anak akan mengalami gangguan kecerdasan, sensori, bahkan motoriknya.
Cerebral Palsy merupakan kumpulan gejala yang terjadi pada anak sejak lahir dan disebabkan karena kurang mendapatkan pasokan oksigen.
Kelumpuhan sel otak itu bersifat menetap, sehingga sebagian besar yang terganggu adalah fungsi motorik namun juga ada gangguan intelegensi, sensori, visual serta emosi.
Penyakit lumpuh otak itu menyebabkan sebagian penderita tidak memiliki fungsi menelan dengan baik hingga tidak memiliki refleks otot sama sekali.
Kepala Puskesmas Cimareme, Dokter Toni menjelaskan, sejak usia tiga bulan Alisa telah diupayakan untuk mendapat perawatan intensif di bagian khusus RSHS Bandung. Namun, keluarga saat itu menolak tawaran itu.
“Kurangnya pasokan oksigen ke otak yang menyebabkan cerebral palsy hanya terjadi pada periode tertentu, yakni kehamilan, menjelang akhir persalinan, proses persalinan dan tak lama setelah proses persalinan,” katanya.(gus)