Tidak Hanya di Pacet, Kini Adu Bagong Juga Digelar di Cilengkrang

  • Whatsapp
Arena adu bagong atu dugong di Kampung babakan salam, desa ciporeat, kecamatan cilengkrang kabupaten bandung
Arena adu bagong atau dugong di Kampung babakan salam, desa ciporeat kecamatan cilengkrang kabupaten bandung

Kabupaten Bandung, SpiritNews-Tidak hanya di Kecamatan Pacet, arena adu bagong (dugong) di wilayah Kabupaten Bandung juga ada di Kecamatan Cilengkrang.
Arena tersebut berada di Kampung Babakan Salam, Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang berbatasan dengan Kecamatan Ciburu Kota Bandung.
Warga sekitar Wawan mengatakan arena tersebut sudah ada sejak tiga tahun lalu. “Arena dugong ini sudah ada tiga tahun ke belakang,” katanya , Minggu (29/10/2018).
Pantauan wartawan, berbeda dengan arena dugong yang berada di Kecamatan Pacet, di Kecamatan Cilengkrang arena dugong lebih kecil. Begitupun dengan jumlah anjing yang dipertandingkan, jumlahnya lebih sedikit dan pesertanya pun hanya datang dari wilayah Bandung Raya.
Seperti biasa, anjing dan babi hutan (bagong) beradu satu lawan satu atau dua anjing lawan satu bagong. Pertandingan yang kerap tidak imbang itu, dihentikan atau dinyatakan strike (selesai) jika tubuh salahsatu hewan digigit lawannya.
Saat anjing dan bagong itu beradu, puluhan penoton yang mengelilingi arena dugong itu bersorak dan memberikan applause.
“Ini mah hanya untuk melatih anjing saja. Anjing-anjing tersebut suka dibawa untuk moro (memburu) bagong ke hutan, karena bagong merupakan musuh petani,” ujar Wawan.
Wawan mengungkapkan satu hektare kebun singkong milik petani bisa habis dalam seketika dimakan oleh satu atau dua ekor bagong. Selain memakan tanaman yang ditanam petani bagong-bagong itu juga merusak kebun. “Satu hektare lahan singkong bisa habis dimakan dalam waktu satu jam,” ungkap Wawan.
Salah satu pehobi dugong yang enggan disebutkan namanya menjelaskan, meski mendapat kecaman dari berbagai pihak, ia mengelak disebut kegiatannya bentuk kekerasan hewan.
“Ini mah latihan, yang bertujuan untuk membasmi babi huta yang kerap merusak warga. Jadi anjingnya terlatih jika dibawa untuk berburu hutan,” jelasnya.
Ia mengaku kecintaaannya terhadap dugong sejak ia berusia belasan tahun. “Dulu nonton aja, sekarang jadi suka. Kami juga suka berkerjasama dengan petani di daerah mana kebun warga yang suka diserang oleh hama babi hutan maka kami langsung ngejar ke wilayah tersebut,” ujarnya yang kini usianya di atas 45 tahun.(SpiritNews)

Pos terkait