Kabupaten Karawang, SpiritNews-Bayi yang mau di Asuh oleh Bupati Karawang, dr hj Cellica Nurrchadiana dan Sudah diberi nama Muhammad Keenan Nabeel Rachadian. Bayi yang banyak mengundang empati dari berbagai kalangan masyarakat di Kabupaten Karawang.
Diakui Direktur Utama (Dirut) RSUD Karawang, dr Asep Lukman Hidayat mengaku, pasca setelah ditemukannya sesosok bayi berjenis kelamin laki-laki dengan kondisi hidup dan tali ari-ari masih melilit di pusar bayi tersebut, hingga Selasa (31/10/2017) kemarin, pihaknya tak henti-hentinya menerima lawatan atau kunjungan dari berbagai kalangan masyarakat Kabupaten Karawang yang hendak berniat untuk mengasuh dan mengadopsi bayi yang kini dijuluki Bayi Bupati itu.
“Sudah lebih dari 300 orang dari berbagai kalangan masyarakat di Karawang yang mau mengadopsi bayi bupati ini ya. Bahkan, dari keluarga besar (karyawan, red) RSUD Karawang dan bahkan saya pribadi juga minat untuk mengadopsinya. Selain itu, relasi-relasi saya dari kalangan dokter, pejabat hingga petinggi kepolisian Polri dan TNI pun, tak henti-hentinya datang dan menelpon ke nomor telepon pribadi saya untuk mengajukan permohonan mengadopsi bayi bupati itu. Antusias terhadap bayi bupati ini memang sangat luar biasa hingga mengundang banyak empati,” jelas Dirut RSUD Karawang, dr Asep Lukman Hidayat kepada SpiritNews (1/11/2017) saat di temi ruangan kerjanya,
Kasus penemuan bayi dalam kondisi hidup dan diduga di buang oleh orangtuanya pasca melahirkan bayi bupati itu, sempat menjadi viral di dunia maya dalam segala aplikasi sosial media (sosmed) yang ada, sehingga hal tersebut mengundang banyak empati terhadap bayi yang kini dijuluki sebagai bayi bupati. Pihaknya juga mengaku, sempat kewalahan dengan banyaknya warga yang datang ke RSUD Karawang untuk melihat perkembangan kondisi bayi bupati tersebut.
“Banyak sekali, di hari pertama bayi itu ditemukan dan di evakuasi kesini (RSUD, red), ada sekitar 70 hingga 80 pasangan suami istri (pasutri) yang memiliki niat untuk mengasuh bayi itu, dan berniat mengajukan permohonan adopsi untuk bayi itu juga,” paparnya.
Bahkan, pihaknya yang sempat mengaku kewalahan menerima ratusan pasutri dan warga ke RSUD Karawang, terus berjibaku memberikan penjelasan terhadap warga yang memiliki niat baik itu.
“Ruang Perinatologi (ruangan bayi bupati di rawat, red) selalu penuh dari pengunjung yang ingin melihat kondisi bayi itu ya. Tapi, kami juga memohon maaf, karena namanya ruang perawatan bayi itu harus tenang, steril dan tentunya harus nyaman untuk bayi-bayi yang lainnya juga,” terangnya.
Dirinya juga menuturkan, dengan di asuhnya bayi tampan berbobot 2.6 kilogram dengan panjang 48centimeter oleh Bupati Karawang, dr Hj Cellica Nurrachadiana hingga mendapat julukan Bayi Bupati dan diberi nama Muhamad Kinan Nabil Rachadian, menggugurkan segala spekulasi permohonan adopsi yang selama beberapa hari terakhir ini, menjadi trending topic di berbagai jejaring sosmed.
“Dengan diangkatnya bayi itu oleh Ibu Bupati, apalagi sekarang beredar kabar diberi julukan sebagi Bayi Bupati, tentunya hal tersebut adalah langkah strategis dari Pemkab Karawang untuk memberikan tanggung jawab sepenuhnya terhadap bayi itu. Ya mau bagaimana pun, status bayi bupati itu memang diasuh dan diangkat menjadi anak angkat Ibu Bupati, tetapi Ibu Bupati sendiri yang menyatakan bahwa bayi itu berstatus sebagai bayi pemerintah sehingga segala tanggungjawab kehidupan dan pendidikannya, ditanggung oleh pemerintah, dalam hal ini yaitu Dinas Sosial Kabupaten Karawang ya,” paparnya
Dari informasi yang dihimpun, Asep yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Karawang menambahkan, perkembangan kondisi bayi bupati, kian hari kian membaik.
Bahkan, asupan gizi dari susu yang diberikan oleh perawat bayi di ruangan tersebut, kata Asep, terus meningkat pertumbuhannya.
“Awal diberikan perawatan saat ditemukan oleh warga, berat badan bayi bupati itu hanya sekitar 2.3kilogram dan panjangnya sekitar 46centimeter. Lalu, ada proses alamiah perubahan sel darah hingga kondisi kulit bayi menjadi menguning, itu alamiah dan normalnha setiap bayi yang baru lahir, pasti akan mengalaminya. Saat ini juga, bayi bupati itu masih memerlukan sinar ultraviolet agar kondisinya tetap baik. Dan inshaa alloh rencananya, sore ini juga, ibu asuh atau ibu angkat bayi bupati yang melainkan adalah Bupati Karawang, Ibu Cellica, akan membawanya pulang ke Rumah Dinas Bupati (RDB) untuk diasuh dan diberikan kasih sayang seperti bayi pada umumnya,” tambah Asep menerangkan.
Selain itu, kabarnya, bayi bupati tersebut kini selalu menghabiskan 30milimeter susu formula yang dibuat oleh perawat RSUD Karawang setiap dua jam sekali.
“Dua jam sekali diberikan susu dengan takaran 30milimeter, dan dalam beberpa hari belakangan ini, bayi bupati selalu menghabiskan susu yang diberikan oleh perawat sebagai asupan gizinya sebanyak 12kali per dua jamnya ya. Ada peningkatan dari itu, berat badannya sekarang bertambah sekitar 300gram dan panjangnya bertambah sekitar dua centimeter. Yang awalnya bobot bayi bupati itu 2.3kilogram, sekarang menjadi 2.6kilogram, sama seperti halnya pertumbuhan panjang bayi bupati itu, dari 46centimeter kini bertambah dua centimeter dan menjadi 48centimeter,” pungkasnya.(reg)