
Kota Bandung, SpiritNews-Ditengah perkemabangan teknologi informasi dan komunikasi,pers menghadapi tantangan yg tidak ringan.saat ini telah terjadi perubahan yg signifikan terhadap lanskap ruang publik yang memungkinkan setiap individu mengakses informasi,dan menjadi sumber informasi.
Ketergantungan masyarakat pada dunia siber semakin hari semakin tinggi.
Dalam catatan dewan pers,saat ini kurang dari 43.000 media massa berbasis internet yang beroprasi di seluruh wilayah indonesia yang sebagian besar tidak dikelola secara profesional dan tidak menghormati etika dan hukum jurnalistik.
Terlebih lagi saat ini media soaial sudah menjadi hal yang menakutkan karena tidak bisa dikendalikan. Maka keberadaan media siber sangat penting untuk memberikan informasi publik yang positif.
Demikian dikatakan Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Jawa Barat Hardiyansyah,saat memeberikan sambutan dalam acara rapat kerja daerah dan sosialisasi SMSI di Hotel Horison, Jalan Pelajar Pejuang 45 nomor 121 Bandung, Rabu (1/11/2017).
“Hadirnya SMSI akan menjadi wadah bagi kita semua untuk menciptakan media siber yang profesional dan berintregasi.SMSI juga nantinya akan membantu perusahaan-perusahaan media online menjadi perusahaan yang profesional dengan kualitas jurnalistik yang baik.Kedepan,SMSI akan berdiri digarda terdepan dalam penanggulangan hoax yang muncul di media sosial,”kata Hardiyansyah.
Dihadapan sekitar 150 pemilik media online yang hadir, Andy sapaan akrab hardiyansyah menuturkan, SMSI secara resmi telah didaftarkan ke dewan pers pada tanggal 8 september 2017 lalu.Saat ini kepengurusan SMSI telah terbentuk di 27 provinsi di indonesia dengan Jumlah anggota sekitar 1.000 perusahaan media online.sedangkan di jawa barat anggota yg terdaftar baru sekitar 50 perusahaan media online.
“Kami baru mendata sekitar 50 perusahaan media online.ini pun seluruhnya adalah media yg ada di kota bandung saja.Saya yakin jumlah ini akan bertambah mengingat belum semua perusahaan media online di jawa barat mendaftar ke SMSI.Karena itu, pada hari ini SMSI Jawa Barat membentuk 5 korwil untuk membantu proses pendataan,”kata pemilik ayobandung.com ini optimis.
Sementara itu,ketua umum SMSI pusat Teguh Santosa mengatakan,saat ini telah terjadi pergeseran besar dalam dunia media,yakni dari media cetak ke media siber atau online. Dalam sebuah pergeseran besar yang disebutnya sebagai revolusi industri media itu, pimpinan medis harus cermat dan jeli melihat dan menangkap peluang.jangan sampai terjebak dalam perubahan besar itu.
“Pengusaha harus bisa menangkap peluang di revolusi industri,kata Teguh.
Teguh santosa menjelaskan, organisasi ini bukan beranggotakan individu wartawan,tetapi perusahaan media siber. Visinya,media anggota SMSI menjadi perusahaan profesional yang menjadi tumpuan para pekerjanya,tempat karyawan mengharapkan penghidupan yang layak.
SMSI bertekad membangun masyarak digital, agar indonesia bukan cuma jadi pengguna dan membicarakan tentang digitalisasi,tapi pencipta aplikasi sendiri.
“Kita ciptakan big data sendiri. Pekerjaan besar menanti kita,” tambah teguh.(sir)







