Pengelola BUMK Dibekali Pelatihan Agar Dapat Bangun Ekonomi Kampung

  • Whatsapp
Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin saa berbincang dengan pengelola BUMK
Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin saa berbincang dengan pengelola BUMK
Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin  saa berbincang dengan pengelola BUMK
Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin saa berbincang dengan pengelola BUMK

Kabupaten Aceh Tengah, SpiritNews– Pengelola Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) di Kabupaten Aceh Tengah mendapat pembekalan pengetahuan manajemen melalui pelatihan yang digelar oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) di Aula Hotel Linge Land, Selasa (31/10/2017).

Disebutkan Plt Kepala Dinas DPMK Aceh Tengah Drs Windi Darsa MM, kegiatan tersebut disamping meningkatkan kemampuan pengelola bidang manajemen usaha, juga menyamakan visi dan misi tentang pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui BUMK.

Bacaan Lainnya

“Kita berharap direktur ataupun ketua BUMK dapat melihat potensi yang ada di masing-masing kampung dan berperan aktif untuk mengembangkannya,” ujar Windi.

Pelatihan manajemen dan keterampilan pengelolaan BUMK itu berlangsung selama 3 hari diikuti 80 orang peserta.

Ketika membuka kegiatan pelatihan, Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin mengatakan membangun ekonomi kampung tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri, sebaliknya harus ada kebersamaan.

“Kehadiran BUMK wujud dari membangun ekonomi kampung secara bersama dan sangat penting baik dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat maupun untuk kemajuan pembangunan kampung,” sebut Nasaruddin.

Pemerintah daerah, kata Nasaruddin memberi kemudahan izin terhadap pembentukan BUMK, berbeda dengan pemberian izin pendirian CV maupun PT, begitupun suntikan dana dari pemerintah dapat dialokasikan.

“Pendanaan BUMK dimungkinkan melalui dana desa sepanjang berkenaan dengan pemberdayaan ekonomi rakyat,” tambahnya.

Lain itu, ditekankannya BUMK bukan hanya bisnis yang bertujuan mengejar keuntungan, namun juga memperhatikan sosial masyarakat dan mampu memberi kemudahan kepada masyarakat dalam penggunaan modal usaha.

“Kehadiran BUMK harus menguntungkan masyarakat dan memperkuat ekonomi kampung, karena itu manajer perlu memiliki kemampuan manajemen yang memadai,” pungkas Nasaruddin. (mah)

Pos terkait