Kota Bekasi, SpiritNews-Proyek pembangunan Apartemen Grand Kamala Lagoon, di Jalan KH Noer Ali, Kelurahan Pekayon, Kecamatan Bekasi Selatan, Kamis (2/11/2017) digeruduk ratusan warga.
Warga meminta agar proyek pembangunan Apartemen Grand Kamala Lagoon, yang dikelola oleh PT PP dihentikan, lantaran wilayah mereka terdampak banjir.
Aksi berlangsung di gerbang Apartemen Grand Kamala Lagoon. Upaya mereka menerobos lokasi proyek dihadang oleh petugas kepolisian dan Satpol PP.
Warga RW 03, Kelurahan Pekayon, Kecamatan Bekasi Selatan, Suryani (46) mengatakan, kalau wilayahnya terganggu oleh proses pembangunan yang dikonsep menjadi proyek super blok (mixe- use development) di lahan seluas 35 hektar.
KeluhnYa, proyek yang disebut-sebut sebagai kawasan terbesar di Kota Bekasi membuat permukiman mereka menjadi banjir sejak pelaksanaan pembangunan apartemen itu dilakukan.
Terlebih lagi, saat ini cuaca sudah memasuki musim penghujan. Karena itu, bila pembangunan terus berlanjut, dikahatirkan banjir menjadi ancaman besar diwilayahnya akibat dampak kehadiran apartemen.
“Kami dapat apa dari Lagoon, cuma berisik, banjir dan debu doang. Sumur juga pada kering,” keluh Suryani bersama ratusan pendemo lainnya.
Di informasikan, pembangunan Apartemen Grand Kamala Lagoon yang dikelola oleh PT PP Properti saat ini dibangun sejak tahun 2013, diketahui resmi didirikan oleh Menteri BUMN, Dahlan Iskan pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Di dalam proyek itu, anak perusahaan dari PT PP Tbk tersebut berinvestasi hingga Rp 11 triliun. Adapun, di lingkungan kawasan bakal terdapat sentra bisnis berupa mal, gedung perkantoran, hotel, rumah sakit, sekolah internasional, ruko, dan apartemen. Targetnya, rampung pada 2035 mendatang.(SpiritNews)