Kabupaten Bekasi, SpiritNews-Berpotensi daya saing, pemerintah kaji wilayah Cikarang, Kabupaten Bekasi sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Hal tersebut disampaikan Menkomaritim Luhut Binsar Pandjaitan usai memimpin rapat koordinasi antar kementerian dan lembaga terkait KEK.
Sesuai arahan Presiden Jokowi belum lama ini berkunjung ke Muaragembong, Bekasi, perlu adanya peningkatan investasi dan penciptaan lapangan kerja.
“Perlu satu visi guna menjembatani arahan Presiden, karenanya kita sedang mengkaji agar kawasan Bekasi Cikarang ini statusnya meningkat dari areal industri menjadi kawasan ekonomi khusus agar semua terintegrasi, ” papar Luhut.
Dikatakan Luhut, rencana membentuk kawasan ekonomi khusus di Bekasi Cikarang guna membantu memaksimalkan pusat kawasan ekonomi terintegritas antara Jakarta dengan Jawa Barat melalui sejumlah fasilitas infrastruktur yang tengah dibangun pemerintah, yaitu bandara Kertajati, Pelabuhan Patimban dan Kereta Cepat Jakarta Bandung.
“Adanya integrasi Jakarta dan Jawa Barat melalui kawasan Cikarang Bekasi, diyakini dapat mengurangi kepadatan penduduk dalam suatu kota besar, misalnya kepadatan di ibukota Jakarta,” jelasnya.
Sementara itu diketahui bahwa KEK terbagi dalam beberapa zona, di antaranya pengolahan ekspor, logistik, industri, pengembangan teknologi, pariwisata, energi, dan ekonomi lain.
“Khusus wilayah Bekasi Cikarang, saat ini yang sektor yang mendominasi adalah otomotif, tekstil, makanan dan pengembangan teknologi, ” imbuh Luhut menambahkan.
Luhut memastikan tak ada insentif fiskal bagi proyek swasta yang nantinya masuk KEK. Pemerintah hanya memberikan kemudahan perizinan.
“Saya ulangi, tidak ada insentif fiskal, mereka, pengusaha hanya minta kemudahan izin dan kami pastikan soal perizinan tidak akan sulit,” sebut Luhut Binsar Panjaitan.
Adapun dalam rapat kordinasi guna mengkaji wilayah Bekasi Cikarang sebagai KEK, sejumlah menteri hadir dalam pertemuan tersebut, yaitu Menteri Perhubungan Budi Karya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo dan Ketua Kadin Rosan Roeslani.
Dalam pertemuan, disepakati pada 16 November 2017 pertemuan antar kementerian kembali dilakukan guna memetakan seluruh data dan potensi yang terdapat dalam wilayah Bekasi Cikarang.(sam)