Kota Langsa, SpiritNews-Kemerdekaan yang hingga saat ini dirasakan oleh seluruh Rakyat Indonesia tidak didapat secara gratis”.
Hal tersebut diungkapkan oleh Komandan Koramil (Danramil) 18/Birem Bayeun Kapten Arh Nana Sutiana saat membawakan Materi Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara di depan 457 peserta yang terdiri dari Mahasiswa/i Program Bidik Misi tahun 2016 dan Perwakilan seluruh Fakultas Universitas Samudera (Unsam) Langsa di Halaman Kampus yang berlokasi di desa Meurandeh kecamatan Langsa Lama Kota Langsa, sabtu (4/11/2017).
Menurutnya, Kemerdekaan Indonesia didapat melalui tetesan darah dan air mata yang dikorbankan oleh para pejuang pendahulu kita.
“Tidak hanya berkorban jiwa dan raga, namun para pejuang juga megorbankan harta benda dan keluarga mereka dalam merebut dan mempertahankan Kemerdekaan Indonesia,” katanya
Oleh karena itu, lanjut Kapten Nana bahwa kita sebagai generasi muda penerus bangsa yang saat ini menikmati Kemerdekaan Indonesia, hendaknya mempunyai rasa Cinta Tanah Air yang tinggi dan menghargai Jasa-jasa para pahlawan. Seperti apa yang telah disampaikan oleh Panglima Besar Jenderal Soedirman “Bangsa yang besar adalah Bangsa yang menghargai para pahlawannya.
“Pentingnya Pengetahuan Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara yang ditanamkan kepada generasi muda penerus bangsa, adalah agar menumbuhkan dan meningkatkan rasa cinta kepada tanah air,” tambahnya.
Dia menambahkan bahwa mahasiswa yang tangguh, disiplin, memiliki daya juang dan memiliki wawasan kebangsaan serta peduli terhadap lingkungan disekitarnya, merupakan bagian dari sistem pertahanan rakyat semesta yang wajib ikut serta secara aktif dalam ketahanan sipil.
‘Untuk itu, mari bersama-sama kita pertahankan Kemerdekaan Indonesia dari perpecahan dan rongrongan bangsa asing yang ingin menguasai dan menjajah Negara Indonesia melalui upaya Proxy War dan politik adu domba yang digencarkan untuk menggoyahkan Kebhinnekaan yang merupakan kekuatan terbesar Bangsa Indonesia,”ingat Danramil 18/Brb.
Seluruh peserta terlihat sangat antusias dalam menyimak dan melontarkan beberapa pertanyaan kepada Pemateri tentang ancaman dan gangguan terhadap Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sesi tanya jawab pun berakhir hingga tengah hari yang kemudian dilanjutkan dengan kegiatan berikutnya.(mah)