Kabupaten Aceh Utara, SpiritNews-Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Aceh bersama anggota Komisi IX, DPR-RI, Tgk. Khaidir Abdurrahman, mensosialisasikan program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).
Sosialisasi itu dilakukan melalui Komunikasi Informasi dan Edukasi Kreatif (KIEK) di halaman gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) di Gampong Alue Keujruen, Kecamatan Tanah Luas, Kabupaten Aceh Utara, Minggu (05/11/2017).
Acara bertema “Penguatan Komunikasi untuk Mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia, Sejahtera dan Berkualitas” itu dibuka oleh Kepala BKKBN Aceh yang diwakili oleh Kabid Adpin BKKBN Aceh, Faridah, mengatakan, salah satu cita-cita pemerintah adalah meningkatkan kualitas hidup.
Diakuinya, Indonesia merupakan negara ke empat terbanyak jumlah penduduk di dunia, tapi dari segi kualitas hidup Indonesia diurutan ke 131 dari 187 Negara, tentu ini sangat mengkhawatirkan.
“Melalui Program BKKBN, persoalan tersebut dapat ditekan secara berlahan, BKKBN dititipkan amanah untuk menuntaskan itu,” kata Faridah.
Anggota Komisi IX DPR RI, Tgk. Khaidir Abdurrahman, mengatakan, keluarga berencana itu bukan tiba-tiba, kalau tiba-tiba itu namanya bencana, jangan menikah karena insiden.
“Bagaimana bisa menciptakan keluarga berkualitas jika belum faham apa yang harus diberikan kepada anak. Kalau anak dinyanyikan iwak peyek dari kecil, maka bisa dipastikan saat besar bakal jadi biduan. Akan tetapi kalau dibacakan zikir saat kecil, maka ketika besar Insya Allah bakal menjadi anak-anak yang baik, saleh dan berkualitas,” kata Abdurrahman.
Ketua Karang Taruna Kabupaten Aceh Utara, Sarjani, mengharapkan pemerintah daerah, pemerintah pusat serta DPR RI supaya memperjuangkan kegiatan agar berkesinambungan di setiap kecamatan se-Kabupaten Aceh Utara.
Tujuannya, untuk memberikan pendidikan kepada kaum perempuan. Sebab, perempuan memegang peranan penting dalam mewujudkan keluarga berkualitas.
“Kunci keluarga berkualitas ada ditangan perempuan sehingga akan melahirkan anak/generasi yang bebas dari Pengaruh Narkoba dan Pergaulan Bebas, dalam sebuah keluarga tidak ada supremasi laki-laki maupun perempuan. Laki-laki dan perempuan mempunyai tanggungjawab yang sama dalam keluarga,” katanya.(mah)