Jakarta, SpiritNews-Lokasi video viral guru memukuli dua siswanya secara brutal di ruang kelas belum terjawab. Polri meminta seluruh jajaran mengecek dimana lokasi pemukulan itu terjadi.
“Saya minta kepada rekan-rekan di Polda yang kemungkinan lokasinya memang ada di Polda mana, nanti akan kita cek,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (7/11/2017).
Pengecekan dilakukan, jelas Setyo, salah satunya dengan mengecek ada-tidaknya laporan soal kekerasan di sekolah di wilayah masing-masing.
“Sudah kita mintakan kepada seluruh kabid humas di (jajaran) polda untuk mengecek, konfirmasi ke direktorat kriminal umum, polres dan polsek manakala ada yang melapor,” ujar Setyo.
Setyo mengimbau masyarakat yang mengetahui kejadian itu agar melapor kepada polisi. Menurut Setyo, memviralkan video tersebut malah akan membuat kegaduhan.
“Lebih baik laporkanlah ke kepolisian terdekat, dengan bukti rekaman itu. Laporkan ke kepolisian terdekat, bukan hanya membikin gaduh, tetapi ada penyelesaian yang jelas,” tutur Setyo.
“Negara kita negara hukum. Oleh sebab itu, lapor ke kepolisian untuk ditangani secara hukum, ditegakkan hukumnya gitu ya,” Setyo melanjutkan.
Sebelumnya peristiwa pemukulan itu diduga terjadi di SMP Negeri 10 Pangkal Pinang. Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Rikwanto mengatakan, setelah dicek, kekerasan di sekolah tersebut tak sesuai dengan yang tergambar di video.
Ada pula yang menyebut peristiwa itu terjadi di Kalimantan Barat. Namun polda setempat mengatakan tidak ada laporan polisi terkait, sehingga disimpulkan kejadian itu bukan di wilayah hukum Polda Kalimantan Barat.
“Diduga kejadian tersebut tidak terjadi di Kalbar. Kami mencoba menyebarkan informasi kepada anggota yang berada di lapangan, apakah ada yang melaporkan atau mendengar peristiwa itu.
Tapi tidak ada. Belum ada pihak sekolah atau orang tua yang melapor. Kami sebar belum ada yang mengenali,” ujar Kepala Urusan Liputan Produksi Dokumentasi(Lipprodok) Humas Polda Kalbar AKP Cucu Safiyudin saat dihubungi wartawan, Senin (6/11/2017) malam.(SpiritNews)