APBD 2018 Kota Bekasi Diproyeksikan Capai Rp 5,7 triliun

  • Whatsapp
Ilustrasi
Ilustrasi

Kota Bekasi, SpiritNews-Anggaran dalam program kemasyarakatan meningkat dalam APBD 2018 Kota Bekasi. Kenaikan itu bersamaan penyelenggaraan pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota periode 2018-2023.

Asisten Daerah III, Kota Bekasi bidang Administrasi, Dadang Hidayat mengatakan, APBD Kota Bekasi tahun 2018 diproyeksikan mencapai Rp 5,7 triliun lebih. Nilai itu belum final karena masih terus dibahas, artinya bisa lebih besar lagi.

Bacaan Lainnya

“Ada kenaikan alokasi di sejumlah pos-pos, terutama pada program kemasyarakatan,” kata Dadang, Kamis (9/11/2017).

Ia mencontohkan, anggaran insentif untuk ketua RT naik dari Rp 1 juta menjadi Rp 1,25 juta. Sedangkan untuk ketua RW dari Rp 1,5 juta menjadi Rp 1,75 juta. Begitu pula dengan anggota Linmas dan kader Posyandu dari Rp 200 ribu menjadi Rp 500 ribu.

“Paling besar untuk subsidi kartu sehat NIK, mengalami peningkatan hingga dua kali lipat,” kata Dadang.

Dadang mengatakan, untuk kartu sehat pemerintah mengajukan dana hampir Rp 200 miliar, meningkat dibanding tahun ini sebesar Rp 90 miliar. Adapun, kartu sehat berbasis NIK mulai bergulir tahun ini.

“Kenaikan ini tak ada tekanan dari pihak manapun, ini murni penilaian dari tim anggaran untuk memberikan penghargaan kepada masyarakat,” kata Dadang.

Anggota Badan Anggaran dari Fraksi PPP, Mohamad Said mengatakan, nilai APBD Kota Bekasi tahun depan diproyeksikan mencapai hampir Rp 6 triliun. Fraksinya tak mempermasalahkan ada kenaikan alokasi anggaran untuk program kemasyarakatan.

“Program itu sudah ada dari dulu, sekarang lebih maksimal lagi, karena menyangkut kesejahteraan masyarakat,” kata Said.

Di Pilkada Kota Bekasi tahun depan, partainya sudah menyatakan mendukung petahana yang kini menjabat sebagai Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi. Namun, secara resmi menunggu rekomendasi dari tingkat provinsi dan pusat.

Pengamat politik dari Universitas Islam ’45 Bekasi, Adi Susila mengatakan, kebijakan anggaran menjelang tahun Pilkada bisa dinilai dari dua segi. Positifnya, anggaran itu pro kepada masyarakat.

“Negatifnya bagian dari kampanye (petahan),” kata Adi.(SpiritNews)

 

Pos terkait