Kabupaten Cianjur, SpiritNews-Wakil Walikota Bekasi, H. Ahmad Syaikhu membuka sosialisasi Deteksi Dini Kerukunan Umat Beragama dan Kemasyarakatan yang dihadiri 75 pengurus RW se-Kota Bekasi, di Hotel and Resort Ciloto Indah Permai, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Wakil Walikota Bekasi Buka Sosialisasi Deteksi Dini Masyarakat
Sosialisasi ini dilaksanakan Badan Kesbagpol Kota Bekasi dan berlangsung dari 15 – 17 November 2017 diisi materi dari para narasumber diantaranya dari BIN, dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi.
Wakil Walikota Bekasi, H. Ahmad Syaikhu dalam paparannya mengatakan, posisi strategis para tokoh masyarakat dan pengurus RW dalam deteksi dini persoalan untuk menciptakan kondusifitas Kota Bekasi. Intinya meningkatkan kemampuan guna mengatasi penyebab konflik melalui pencegahan dini.
“Sosialisasi kali ini menyasar para pengurus RW bukan tanpa alasan. Satu hal penting, mereka menjadi garda terdepan guna menjaga kondusifitas di Kota Bekasi. Kondisifitas sangat penting agar pembangunan diberbagai sektor berjalan baik,” kata Syaikhu kepada SpiritNews, Kamis (16/11/2017).
Dikatakan, Kota Bekasi kaya akan keanekaragaman dan latar belakang budaya. Maka tidak salah sebutan sebagai miniaturnya Indonesia layak disematkan kepada Kota Bekasi.
“Semangat kita bersama menjaga Kota Bekasi. Kota Bekasi yang plural terdiri dari berbagai suku bangsa,” ucapnya.
Namun ia mengingatkan menjaga kondusifitas agar pembangunan berjalan maksimal bukan hal mudah. Butuh adanya saling pengertian sikap toleransi dan pemahaman yang sama terhadap kecintaan dan rasa memiliki terhadap Kota Bekasi.
“Kita jaga bersama. Perbedaan ini juga rentan akan konflik bila setiap persoalan tidak selesai apalagi terkait SARA. Maka para peserta usai sosialisasi ini saya ingin persoalan sekecil apa pun di masyarakat diawasi dan akhirnya bisa terselesaikan dan tidak membesar. Bila perlu gandeng aparat wilayah,” harapnya.
Ia juga mengaku terus menjaga keharmonisan antara dirinya dengan Walikota Bekasi Dr H Rahmat Effendi dan elit pimpinan lainnya demi Kota Bekasi.
“Komunikasi kami sangat baik, tidak ada persoalan. Karena kami saling menjaga. Insya Allah masa kepemimpinan kami akan berakhir pada 10 Maret 2018. Berbagai prestasi dan pembangunan bisa terlihat,” katanya.
Lebih lanjut dikatakan, pembangunan tidak akan terealisasi bila diistilahkan 1000 orang membangun, tapi satu orang ada yang menghancurkan.
Apalagi satu orang yang membangun, lanjut Syakhu, tapi 1000 orang lainnya menghancurkan. Sampai kapan jadi bangunannya.
“Kebersamaan dan kekompakan kita agar pembangunan masyarakat Kota Bekasi yang Maju, Sejahtera dan Ihsan bisa terus berjalan,” ungkapnya.(sam)