Kabupaten Deli Serdang, SpiritNews-Reuni akbar alumni Batalyon B IKIP/Satuan Satya Nagara Unimed yang digelar pada 18-19 Nopember 2017 di wisma GBKP Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara kembali menimbulkan sejuta kenangan bagi para alumni setelah kembali ke rumah masing-masing.
Bahkan semangat untuk menggelar reuni lanjutan langsung bergelora terutama saat acara reuni ditutup panitia.
Selama acara berlangsung, suasana keakraban untuk melepas kangen terlihat hampir di setiap sudut terutama di kelompok-kelompok se-angkatan saat mengikuti pendidikan dasar (diksar) resimen mahasiswa (menwa) Mahatara.
Usai acara saling sapa dan memperkenalkan diri secara singkat, senyum dan tawa alumni terlihat lepas. Maklum, Dayan Frins Siringoringo sudah tak segan-segan lagi menampilkan kemampuannya baik dalam hal olah vokal maupun dansa. Beberapa kali Dayan bersama penyanyi berbakat lainnya melantunkan lagu-lagu berirama pop maupun dangdut.
Selain itu “cheerleader” dadakan yang dikomandoi Nurkesuma Dewi plus Dayan Frins membuat suasana semakin meriah. Penyanyi dan penari ini seakan berkompetisi untuk menghibur para alumni lainnya. Bahkan, hingga waktu sudah menunjukkan pukul 02.30 WIN dini hari, jari-jari Jennis Girsang terus menari diatas keyboard meskipun suara sound sistem masih cukup standard.
Pembentukan komisariat Ikatan alumni resimen mahasiswa (Iarmi) yang diinisiasi Eduard Simatupang pun terbentuk dan, Sabam Malatua Nainggolan didapuk sebagai ketua. Sabam yang menjabat sebagai Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) pada gelaran reunin akbar perdana ini kembali dipercaya sebagai Dansatgas untuk reuni kedua yang rencananya digelar pada 17-21 Nopember 2018 mendatang setelah sukses mempertemukan para alumni dalam waktu lima minggu setelah reuni alumni kembali dibicarakan.
Temu kangen alumni ini yang kedua ini diprediksi akan lebih meriah lantaran kegiatan tersebut akan melibatkan sedikitnya 300 alumni dari angkatan atau Nomor Buku Pokok (NBP) 1978 hingga 2017.
Dari berbagai lokasi yang diajukan untuk pelaksanaan reuni akhirnya mengerucut pada dua lokasi yakni, Pangkalan Berandan, Kabupaten Langkat dan Pematang Siantar.
“Disana, kita nanti akan mengasah kemampuan dalam hal menembak,” cetus Eduard.
Osberth Sinaga, mantan Komandan Batayon (Danyon) B IKIP Medan di era tahun 1980-an mengatakan, temu alumni manfaatnya sangat luar biasa karena, selain menggali kenangan-kenangan lama tentu akan menambah motivasi dan semangat hidup serta penyegaran (temu alumni).
“Ini kan sepulang dari sini seperti mengisi batere, tambah semangat. Kawanku sianu ternyata makin dewasa dan sarat pengalaman,” kata Wakil Rektor salah satu Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di kota Medan ini.
Hal senada juga disampaikan Albina Herawaty Hutagaol. Menurutnya, rasa rindu untuk bertemu teman-teman semakin terasa mendekati hari H. Ia malah rela meninggalkan suami dan anak agar bisa bercerita dan mengenang masa-masa lalu terutama saat pra dan pascadiksar.
“Tidak sia sialah pengorbanan kita meninggalkan keluarga dirumah karena apa yang kita dapatkan disini juga sangat menyenangkan. Imbanglah kebahagiaan kita di rumah dengan bersama senioran terutama teman-teman satu letting disini,” kata Albina.
Diakuinya, Diksar Menwa membawa dampak yang positif khususnya dalam pembentukan karakter. Alumni Menwa NBP 99 ini mengakui, jika sebelumnya tidak memiliki rasa percaya diri menjadi percaya diri.
“Ilmu yang kita dapatkan saat diksar dapat kita terapkan ditengah-tengah masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Marhaen Sembiring mewakili alumni dari Kabupaten Karo mengatakan, reuni merupakan ajang untuk merajut tali silaturahmi yang sempat terputus karena berbagai kesibukan setelah lulus kuliah.
“Ajang silaturahmi ini selain bertukar pengalaman juga bisa sebagai sharing bisnis. Apalagi saat ini saya kan jadi petani kopi sehingga perlu wadah untuk memprosikan kopi Karo ke depan,” ucapnya.(red/SpiritNews)