Purwakarta, SpiritNews-Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mengaku tidak ingin berspekulasi tentang perubahan rekomendasi yang dikeluarkan oleh DPP partainya di Pilgub Jawa Barat 2018 mendatang. Ia lebih memilih untuk fokus membangun perkaderan partai di Jawa Barat untuk kebesaran partai berlambang pohon beringin tersebut.
Menurut dia, ada jenjang perkaderan yang sebenarnya sudah menjadi tradisi partai namun belakangan terlupakan karena berbagai bisikan yang mempengaruhi pengambilan keputusan di internal partainya. Hal ini, katanya, akan berakibat kontraproduktif terhadap perkembangan partai ke depan.
“Pola rekrutmen kader yang sudah berjenjang dan menjadi tradisi di Golkar saya kira sudah lama tidak berjalan dengan baik, tidak lagi berpijak pada sistem, mekanisme dan aturan partai sehingga keputusan yang diambil lebih kepada hasil bisikan, bukan sistem. Ini ke depan harus diubah agar Golkar kembali pada khittah-nya,” jelas Dedi. Selasa (21/11/2017), di rumah dinas Bupati Purwakarta, Jalan Gandanegara nomor 25.
Meski begitu, Bupati Purwakarta dua periode tersebut sejak awal memahami keinginan DPP Partai Golkar yang tidak merekomendasikan dirinya di Pilgub Jawa Barat 2018 mendatang. Menurut dia, terdapat latar belakang psikologis, sosiologis dan faktor lain dibalik keinginan tersebut.
“Dari awal saya memahami apa yang menjadi latar belakang DPP Golkar merekomendasikan orang lain. Sebagai kader, saya memahami kondisi itu sebagai bagian dari pendewasaan politik saya,” katanya menambahkan.
Angin pergantian Ketua Umum DPP Partai Golkar yang hari ini berhembus juga tidak menjadikan dirinya geer menghadapi situasi. Sebagai kader, ia menyerahkan sepenuhnya terkait rekomendasi kepada Ketua Umum DPP Partai Golkar yang baru.
“Itu menjadi ranah pimpinan baru. Saya yakin pimpinan yang baru berpijak pada mekanisme partai sehingga melahirkan keputusan politik yang bisa diterima oleh semua pihak. Fokus saya bukan rekomendasi, melainkan penyelamatan partai,” tandasnya.
Dedi Mulyadi sendiri sudah menjalani karir politik yang panjang di Partai Golkar. Ia memulai dengan menjadi Pengurus DPD Partai Golkar Purwakarta dan berhasil menaklukan berbagai dinamika politik saat itu dengan menjadi anggota DPRD Kabupaten Purwakarta termuda. Karir politiknya melesat setelah menjadi Wakil Bupati Purwakarta diusia 30 Tahun.
Dalam posisi jabatan inilah Dedi dipercaya memegang pucuk pimpinan Partai Golkar di Purwakarta dengan menjabat sebagai Ketua DPD. Sebelum akhirnya menjadi Sekretaris Jenderal DPD Partai Golkar Jawa Barat dan kini memimpin Partai Golkar di Jawa Barat sebagai Ketua.
Seluruh prestasi tersebut menurut Dedi, ia wakafkan untuk pembangunan baik di Purwakarta maupun dalam cakupan wilayah Jawa Barat.
“Golkar sudah berperan aktif dalam pembangunan di Indonesia sejak lama. Sehingga Partai Golkar sudah menjadi aset bangsa. Jangan sampai, tumbuh kembang partai ini terhambat oleh langkah-langkah yang kontraproduktif,” pungkasnya. (reg)