Jakarta, SpiritNews-Bagi warga Jabodetabek, kemacetan seolah menjadi hal biasa terjadi dalam keseharian. Para kaum urban setiap hari harus berjibaku di tengah padatnya jalanan Ibu Kota untuk mengais rezeki.
Kemacetan di Ibu Kota jakarta semakin bertambah parah semenjak adanya proyek infrastruktur yang pembangunannya dilaksanakan secara bersamaan.
Titik kemacetan yang biasanya dilalui oleh warga pinggiran Ibu Kota untuk dapat tiba di Jakarta,”Dengan mengendarai sepeda motor dan memulai perjalanan dari arah Bekasi Timur menuju ke Jakarta Pusat.
Bagi warga Bekasi, khususnya pengendara sepeda motor ada tiga jalan protokol yang bisa ditempuh untuk bisa menuju Jakarta.
Jalur pertama yang diambil yakni Jalan Raya Bekasi, Cakung, Jakarta Timur. Kemacetan terjadi sejak Giant Ujung Menteng, depan Coca Cola Bottling, Lulu Hypermarket sampai ke perempatan Jalan Pangeran Komaruddin.
Kemacetan terjadi di titik ini akibat adanya salah satu proyek pembangunan enam ruas tol dalam kota.
Akibatnya jalan menyempit hanya bisa dilalui dua bahkan satu jalur karena pengerjaan proyek dan alat berat berada di tengah jalur perbatasan. “Sekarang makin parah macetnya.
Saya keluar Jalan Pulo gebang mau ke arah Polsek Cakung makan waktu hampir 1 jam. Padahal biasanya paling lama banget itu setengah jam. “Ini karena ada proyek sih.
Semoga pembangunan cepat-cepat kelar deh biar enggak macet parah,” kata Anwar (28) warga Pulo gebang ketika bertemu wartawan, Rabu (22/11/2017).
Untuk bisa menempuh jarak sekira 1 kilometer, bagi pengendara sepeda motor dibutuhkan waktu hingga 20-30 menit. Kecepatan pun hanya 5-10 kilometer/jam.
Dari perempatan Jalan Pangeran Komaruddin hingga ke pertigaan Jalan Tol Lingkar Luar pun tidak berbeda jauh kondisinya.
Hanya saja, kemacetan di titik ini lebih disebabkan volume kendaraan yang tinggi serta didominasi kendaraan besar seperti truk kontainer.
Di Jalan Velodrome, Pulogadung Jakarta Timur kemacetan terjadi akibat proyek.pembangunan penyangga LRT dari arah Kelapa Gading yang nampak menuju ke Jalan Pemuda, Rawamangun.
Kendaraan dari arah Jalan Balap Sepeda setelah pertigaan Pulo Asem Utara atau tepatnya setelah Celcius Cafe, jalan pun ditutup dan dialihkan menjadi contraflow. Tak jarang akibat proyek ini kemacetan pun tak terhindarkan.
Selanut melalui jalur Jalan KH Noer Ali-Inspeksi Kalimalang hingga Jalan DI Panjaitan, kebon nanasa, Jakarta Timur.
Kemacetan dititik ini terjadi di perempatan Cawang inspeksi. Setelah pengendara berhasil melintasi Jalan Inspeksi Kalimalang yang sebelumnya sempat mengalami macet parah karena ada proyek Becakayu, kini warga belum bisa bernapas lega.
Begitu hendak menyebrang ke arah Jalan D.I Panjaitan arah ke Jatinegara, pengendara harus melewati macet di perempatan Cawang. Penyebabnya lanjutan proyek Tol Becakayu yang belum selesai.
Tak sampai di situ, warga juga akan menghadapi titik macet parah di depan Hotel Ibis sebelum kantor Badan Narkotika Nasional (BNN). Proyek pembangunan LRT dirasa sebagai penyebabnya. Hal itu karena arus lalu lintas dari arah Halim menuju Jalan MT Haryono, dari Cililitan serta dari arah Kalimalang bertemu.
Kemacetan lain yang terjadi di Jakarta akibat proyek infrastruktur di antarannya di Jalan MT Haryono proyek pembangunan flyover Pancoran. Selain itu, masih ada pengerjaan underpass Matraman yang meskipun telah dilakukan rekayasa lalu lintas, namun dari arah Pasar Pramuka menuju ke Jalan Proklamasi tetap macet.
Ketiga jalur yang biasa dilalui warga Bekasi ialah melalui Jalan I Gusti Ngurah Rai, Klender hingga Jatinegara. Kemacetan di jalur ini biasanya terjadi di dekat Stasiun Buaran, akibat banyaknya angkot mengetem seenaknya.(SpiritNews)
Sumber:Sindonews