Kota Bekasi, SpiritNews-Keputusan PKS untuk mengusung Wakil Walikota Bekasi, Ahmad Syaikhu untuk maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Provinsi Jawa Barat untuk mendampingi petahana, Wakil Gubernur Jawa Barat, Dedi Mizwar dari Partai Demokrat menjadikan suhu politik di Kota Bekasi jelang Pilkada 2018 kian memanas.
Hal ini pula yang memastikan incumbent, Walikota Bekasi, Rahmat Effendi harus mencari pengganti, Syakihu, sapaan Wakil Walikota Bekasi untuk mencari pendampingnya untuk bertarung di Pilkada Kota Bekasi 2018 mendatang.
Sejumlah partai yang digadang-gadang akan bertarung dalam pesta rakyat lima tahunan itu, juga dikabarkan mulai menjalin komunikasi dengan Partai Golkar, yang dalam hal ini sebagai partai pengusung petahana, Rahmat Effendi.
Namun banyaknya nama Bakal Calon Walikota dan Bakal Calon Walikota Bekasi yang telah mendaftarkan dirinya untuk maju di Pilkada Kota Bekasi tahun 2018 ini cukup menyulitkan sejumlah kalangan elit politik untuk memberikan gambaran koalisi menjelang pendaftaran Calon Walikota dan Wakil Walikota Bekasi.
Seperti Wakil Ketua DPD PDI-P Provinsi Jawa Barat, Dwi Putro, yang masih enggan memberi jawaban perihal koalisi dan nama calon walikota yang akan diusungnya.
“Kami ini kan partai yang mempunyai elektabilitas yang tinggi di wilayah Jawa Barat ini. Kalau untuk nama calon dan koalisinya, itu akan diumumkan saat hari H,” kata Dwi.
Demikian juga dengan perihal pencalonan anggota DPRD Kota Bekasi, Anim Imanuddin dan mantan Walikota Bekasi, Mochtar Mohammad yang digadang-gadang juga akan maju menjadi calon Walikota Bekasi di Pilkada 2018 mendatang dari Partai PDIP. “Terkait nama, keputusannya ada di DPP,” ucapnya.
Politisi dari DPD Partai Gerindra Jawa Barat, Mulyadi juga demikian. Hingga saat ini dikabarkan belum mempunyai gambaran koalisi dengan posisi mereka pada Pilkada Kota Bekasi tahun 2018 mendatang.
Apakah mereka akan menurunkan kader menjadi Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota atau mereka hanya penonton saja.
“Terkait ini, saya belum berani menjawab, semua keputusan dan kebijakan ada di pimpinan pusat, Prabowo,” ucapnya.
Namun calon Walikota dari partai pendatang baru, Perindo, Hengky Eko S, dalam hal ini berani memberi gambaran koalisi yang akan mereka jajaki. Partai yang dikomandoi boss MNC Group ini, diakui oleh Eko sudah melakukan beberapa pendekatan kepada sejumlah Parpol di Kota Bekasi, termasuk dengan Patahana, Partai Golkar.
“Sampai saat ini, internal partai masih terus melakukan penjajakan dengan parpol lainnya, karena kami harus melihat hitung-hitungannya, mana yang paling menguntungkan, karena sebagai Partai baru kami hanya mampu menurunkan Calon Wakil Walikota Bekasi dalam Pilkada 2018,” ucap Cak Eko, calon Wakil Walikota Bekasi dari Partai Perindo.(bon)