Kota Bandung, SpiritNews-Guna mendukung lebih banyak pengguna kendaraan listrik di Jawa Barat, PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat berencana melipatgandakan jumlah Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) di banyak lokasi, khususnya di Kota Bandung.
General Manager PLN Distribusi Jawa Barat Iwan Purwana mengatakan pemasangan SPLU relatif cukup mudah. Selain teknologinya sederhana, stasiun pengisian listrik tersebut juga bisa dipasang di tempat sempit dan tak membutuhkan waktu lama.
“Jadi kami yakini PLN siap untuk suplai kebutuhan daya listrik untuk kendaraan listrik. Jabar akan kita sebar SPLU, tapi itu tergantung permintaan masyarakat dan masangnya seiizin pemerintah kota, 2018 kita harapkan 100 SPLU setidaknya kita pasang di Jabar, tapi mungkin lebih dari itu. Di kantor PLN kita pasang, di kantor-kantor kan harus koordinasi. Kami tidak ada kendala dalam pemasangan, mau pasang 500 pun tidak ada perkara sulit,” kata Iwan ditemui di Kampus Polban, Gegerkalong, Bandung, Kamis (23/11/2017).
Menurutnya, saat ini baru 11 lokasi. Semuanya di Kota Bandung yang sudah terpasang SPLU. Untuk SPLU dengan tegangan 11.000 VA ini, dibutuhkan investasi Rp 16-17 juta per unitnya. Selain dengan token, dimungkinkan pula agar ke depannya pembelian listrik dari SPLU menggunakan uang elektronik perbankan.
“Kalau sekarang SPLU banyak untuk PKL. Ke depan, penggunaannya untuk kendaraan listrik. Kita bisa sesuaikan dengan kebutuhan. Menyediakan SPLU tidak ada kendala, apalagi Jabar semua sudah terjangkau listrik, kalau di desa mau charger juga bisa,” imbuhnya.
Menurut dia, dengan semakin banyaknya pabrikan otomotif yang memproduksi kendaraan listrik di Indonesia, hal itu akan membuat peningkatan konsumsi listrik PLN. Untuk jaringan listrik Jawa Bali saat ini relatif sangat cukup dengan surplus listrik yang difungsikan sebagai cadangan sebesar 30 persen. Apalagi masih ada pembangkit tambahan yang saat ini tengah dibangun.
“Jadi PLN itu punya kewajiban sediakan listrik yang cukup, harus antisipasi kenaikan konsumsi listrik. Lucu orang pakai mobil listrik tapi dayanya nggak cukup. Makanya PLN sediakan listrik yang cukup, sistem Jawa Bali ada cadangan 30 persen, kalau nggak dipakai pembangkitnya hanya didiamkan,” ungkap Iwan.
“Posisi PLN sebagai penyedia listrik akan berjalan cepat dengan menyediakan SPLU. Bangun SPLU ini cepat, 3 hari terpasang. Lahannya kecil dibanding bangun SPBU, bisa di mana saja, kita akan sediakan listriknya, nanti bisa disediakan di mal, pertokoan, apartemen, dan lainnya,” imbuhnya.
Di kesempatan tersebut, lanjut Iwan, PLN juga mendorong inovasi pengembangan mobil dan motor listrik nasional. Salah satunya dengan mendukung Kompetisi Mobil Listrik Indonesia (KMLI) 2017 yang diikuti 24 tim dari 21 perguruan tinggi di Politeknik Negeri Bandung, Kota Bandung.
“Kepada mahasiswa terus bangun semangat dalam keterbatasan untuk galakkan mobil listrik. Kami dari sisi PLN punya tanggung jawab, punya peran, bukan sebatas sponsorship, bukan hanya menjual listrik, tapi bagaimana ke depannya generasi selanjutnya bisa nikmati udara bersih tanpa polusi,” pungkas Iwan.(SpiritNews)