Kota Bandung, SpiritNews-Walikota Bandung, Ridwan Kamil, yang juga bakal calon gubernur (Balongub) Provinsi Jawa Barat, mengklaim pembangunan yang ia lakukan selama ini di Bandung akan menjadi modal utama yang akan diusung untuk maju menjadi calon gubernur Provinsi Jawa Barat.
Selain pembangunan, kata Emil sapaan akrab Ridwal Kamil, penanganan-penanganan dan penyelesaian permasalahan yang dialami oleh warga Kota Bandung, juga akan menjadi gambaran dalam melayani masyarakat Provinsi Jawa Barat, jika dirinya mendapat restu untuk duduk menjadi gubernur.
Hal ini ia sampaikan saat menjamu puluhan warga dari Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kota Depok dan Kabupaten Karawang dalam acara City Tour Jabar, yang dihelat di Sierra Cafe and Lounge, Jalan Bukit Pakar Timur No.33, Ciburial, Cimenyan, Bandung, Jawa Barat, Senin (27/11/2017) malam.
“Saat ini perkembangan pembangunan di Kota Bandung ini cukup tinggi, demikian juga dengan perkembangan ekonomi dan edukasinya,” kata Emil.
Pengalaman-pengalamannya selama memimpin Kota Bandung, kata Emil, akan dilakukan pula dalam menyelesaikan permasalahan warga Provinsi Jawa Barat, kelak dia terpilih menjadi gubernur.
Dikatakan, pada perayaaan satu abad kemerdekaan Republik Indonesia (RI), tahun 2045 mendatang, ada sebuah prediksi yang mengatakan bahwa dari 150 negara di dunia, Indonesia akan menjadi negara terhebat ke tiga dunia.
“Diprediksi, tahun 2045 atau seratus tahun kemerdekaan RI, Indonesia dipresiksi akan menjadi negara terhebat ketiga di dunia,” ucapnya.
Untuk mewujudkan prediksi ini, katanya, diperlukan tiga cara yang harus dilakukan bersama dengan sinergitas yang baik antara warga dan pemerintah setempat. Pertama, Indonesia tidak boleh turun dari lima (5) persen.
Kedua, anak-anak mudanya harus kompetitif, kreatif, aktif dan harus menguasai bahasa asing, terutama Bahasa Inggris. Dan ketiga, peralihan kekuasaan yang mulus dan lancar.
“Maka izinkan saya membawa kebaikan-kebaikan yang ada di Kota Bandung ini ke Provinsi Jawa Barat, dan jangan pernah salah memilih pimpinan daerah, karena salah memimpin kepala daerah, menyesalnya lima tahun,” ungkapnya.(bon)