Kabupaten Bandung Barat, SpiritNews-Pohon beringin dan pohon cemara berusia puluhan tahun menimpa bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Merdeka di Jalan Peneropongan Bintang, Desa Gudangkahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (30/11/2017) sekitar pukul 09:00 WIB.
Saat itu, siswa sekolah yang berdiri sejak tahun 1987 tersebut sedang melangsungkan Ujian Akhir Sekolah (UAS). Beruntung, tidak ada korban luka maupun jiwa atas kejadian tersebut.
Meski tidak memakan korban, kejadian ini mengakibatkan kerugian materi hingga puluhan juta rupiah.
Kepala SDN Merdeka, Ade Gunawan, mengatakan, kejadian pohon tumbang yang menimpa bangunan sekolah terjadi sekitar pukul 09:00 WIB, beruntung siswa yang sedang mengikuti proses belajar mengajar telah dievakuasi ke luar sekolah sebelum pohon tumbang.
“Tadi pagi kejadiannya sekitar jam 9 tapi anak-anak sudah kita evakuasi karena memang udah feeling akan terjadi itu,” kata Ade saat ditemui di SDN Merdeka, Kamis (30/11/2017).
Sebelum terjadi pohon tumbang, ia mengatakan, telah menghubungi tiga guru sekolah supaya mengosongkan kelas yang berada di sebelah barat yang diperuntukan bagi siswa kelas 6A dan kelas 6B.
“Ada tiga guru yang saya telepon supaya kelas yang sebelah barat itu dikosongkan,” ucapnya.
Terkait adanya upaya menghubungi para guru untuk mengosongkan kelas, katanya, kondisi angin sedari pagi sudah sangat kencang dengan durasi cukup lama sehingga khawatir pohon beringin besar di area pemakaman warga yang terletak persis di belakang gedung sekolah menimpa bangunan sekolah, sebab sebelumnya sudah ada tanda-tanda berupa robohnya dahan dan ranting-ranting pohon beringin tersebut.
“Ini angin sudah kencang dari pagi cukup lama juga, dan ini udah keliatan ada ranting-ranting dan dahan yang roboh,” jelasnya.
Dibeberkan Ade, satu bulan sebelum kejadian, pihak sekolah telah mengeluarkan anggaran sebesar Rp 1.500.000 untuk memangkas dahan-dahan pohon di sekitar sekolah yang telah lapuk dimakan usia.
“Sudah satu bulan ada antisipasi dengan mengeluarkan anggaran satu setengah juta untuk memangkas dahan-dahan pohon itu,” bebernya.
Berkenaan kronologis kejadian, ia menyebutkan, setelah anak-anak di evakuasi ke lapangan yang terletak di depan gedung sekolah, sekitar pukul 09:00 WIB pohon beringin di area pemakaman warga yang terletak persis di belakang gedung sekolah tumbang menimpa bangunan kelas 6B dan menimpa sedikit bangunan kelas 6A, disusul 15 menit kemudian pohon cemara yang terletak di halaman sekolah pun turut tumbang menimpa ruang kelas 1 dan kelas 2.
“Pohon pertama beringin yang menimpa ruang kelas 6a dan 6b, lima belas kemudian pohon yang Cemara juga tumbang timpa kelas 1 sama 2,” paparnya.
Dikatakan, berkat kewaspadaan dan kesiagaan pihak sekolah, kejadian tumbangnya dua pohon berusia puluhan tahun tersebut tidak sampai memakan korban, baik luka maupun jiwa, karena anak-anak yang sedang menjalani kegiatan belajar mengajar telah dievakuasi menuju lapangan yang berada persis di depan gedung sekolah.
“Alhamdulillah gak ada korban karena udah feeling jadi anak-anak dikeluarkan dan dikumpulkan di lapang,” ujarnya.
Sehubungan dengan aktivitas belajar siswa saat ini, ia menuturkan, kejadian tumbangnya dua pohon besar terjadi saat siswa di SDN Merdeka sedang melangsungkan UAS sedari hari Selasa (28/11/2017) sampai hari Kamis (30/11/2017) dimana siswa kelas 6 melangsungkan UAS untuk persiapan Ujian Nasional (UN) sedangkan siswa kelas 1 sampai kelas 5 melangsungkan UAS untuk mata pelajaran biasa.
“Selasa sampai Kamis UAS yang di UN-kan seperti Matematika, Bahasa Indonesia, IPA buat kelas 6, yang 1 sampai 5 UAS mata pelajaran biasa,” tuturnya.
Dengan terjadinya pohon tumbang, ia menaksirkan, kerugian materi mencapai puluhan juta rupiah mengingat rehabilitasi gedung sekolah untuk tiga ruangan saja menghabiskan anggaran puluhan juta rupiah.
“Itu, total kerugian mencapai puluhan juta saya kira,” pungkasnya.(gus)