PLTS Apung Kapasitas 200 MW Pertama di Dunia Segera Dibangun di Waduk Cirata

  • Whatsapp
Ilustrasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung
Ilustrasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung
Ilustrasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung
Ilustrasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung

Jakarta, SpiritNews– Penandatangan project development agreement antara PT PJB dan MASDAR disaksikan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arcandra Tahar bersama Duta Besar Persatuan Emirat Arab (PEA) untuk Indonesia, Mohamed Abdulla Mohammed Bin Mutleq Alghafli, Selasa (28/11/2017).

Perjanjian yang ditandatangani tersebut merupakan proyek pemerintah dalam membangun Floating Photovoltaic Solar Power Plant 200 MW atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung di Waduk Cirata, Purwakarta, milik PT PJB.

Bacaan Lainnya

“Saya senang dengan kerja sama ini, yang merupakan tindak lanjut dari MoU sebelumnya. Proyek ini akan menjadikan PLTS terapung pertama di Indonesia,” ujar Arcandra, di Jakarta, Selasa (28/11/2017).

Lebih lanjut, ia menjelaskan, proyek Floating Photovoltaic Solar Power Plant 200 MW untuk Feasibility dan Grid interkoneksi study telah rampung di akhir September kemarin, dan telah diserahkan kepada PT PLN (Persero) serta direncanakan pelaksanaan Power Purchase Agreement (PPA) secepatnya.

Arcandra berharap, penandatangan kerja sama dapat menjadi salah satu upaya untuk mencapai bauran energi mencapai 23 persen untuk energi baru terbarukan. Ia menjelaskan, pemerintah saat ini sangat terbuka untuk para investor datang ke Indonesia. “Kami menawarkan dengan bisnis yang sehat, tentu saja dengan tarif yang lebih rendah dari BPP,” ujarnya.

President Direktur PT PJB, Iwan Agung Firstantara, yang juga hadir di lokasi, mengklaim proyek tersebut merupakan yang terbesar di Indonesia untuk proyek sejenis karena menggunakan lahan seluar 200 HA.

“Proyek ini sudah disiapkan di Cirata, dengan business to business yang baik, proyek ini juga mengakselerasi untuk pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) dan memperkuat kerjasama antara Indonesia dan PEA” ujarnya.

Pernyataan Iwan tersebut dibenarkan Chief Executive Officer MASDAR, Mohammed Al Ramahi. Ia menjelaskan proyek tersebut tidak hanya terbesar di Indonesia, tetapi juga akan menjadi yang terbesar di dunia.

“Saya sangat senang dengan penandatangan ini, mengingat Mubadalla juga menjalin hubungan kerja sama kurang lebih 10 tahun, dan sekarang MASDAR tidak hanya membangun (PLTS) yang terbesar di Indonesia tetapi juga yang terbesar di dunia, dengan adanya perjanjian kerjasama ini mempermudah jalan agar cepat beroperasi,” ujarnya.(SpiritNews)

Pos terkait