Kota Bekasi, SpiritNews-Enam tahun duduk di bangku sekolah dasar (SD), tiga tahun di sekolah lanjutan tingkat pertama (SMP) dan tiga tahun sekolah lanjutan atas (SMA), tentunya waktu yang cukup panjang untuk mengemban pendidikan dasar.
Beratnya tantangan yang dihadapai peserta pendidikan dasar juga tak tanggung-tanggung. Salah satunya dengan meminimalisir rutinitas bermain yang tergantikan dengan proses belajar di ruang kelas.
Kemudian peningkatan rasa jiwa sosial terhadap lingkungan baru, teman baru, begitu juga dengan tempat baru (sekolah).
Namun semua usaha itu akan terbalas saat peserta didik menerima selembar ijazah dari sekolah masing-masing.
Namun beda dengan beberapa pelajar di Kota Bekasi, yang sudah beberapa tahun tidak mengambil ijazahnya dari sekolahnya.
Demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Ali Fauzi, usai menghadiri HUT PGRI ke 72 di Stadion Patriot Candrabaga, Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Sabtu (02/12/2017).
“Sampai saat ini banyak ijazah anak-anak yang tidak diambil dari kantor Dinas Pendidikan Kota Bekasi, padahal kita sudah berusaha membantu mereka,” kata Ali.
Ironisnya, kata Ali, dari beberapa ijazah yang ada dikantornya, adalah ijazah-ijazah hasil tindak lanjut dari pengaduan warga.
“Jadikan banyak itu anak-anak yang mengadu ke Pak Wali (Rahmat Effendi-red) , pak wali nerusin ke kita, lalu kita teruskan ke sekolah masing-maing. Saat sekolah sudah mengantar ijazah itu, kebanyakan dari mereka sudah ada yang pindah,” katanya.
Walau begitu, kata Ali, ia dan Walikota Bekasi, siap membantu peserta didik, bila memang tidak mampu mengambil ijazah dari sekolah karena beberapa hal.
“Selagi bisa kami bantu, kita akan bantu. Namun kita juga harus koperatif dan bijak. Bagi anak-anak yang merasa pernah melakukan pengaduan ke Pak Wali, silahkan datang ke Kantor Disdik untuk mengambil ijazahnya, kan saying,” ujarnya.(bon)