Jakarta, SpiritNews-Polisi masih belum dapat memastikan kebenaran informasi terkait meninggalnya pentolan ISIS asal Indonesia yakni Bahrun Naim. Pria yang disebut-sebut menjadi dalang ledakan bom di Jalan MH Thamrin pada awal 2016 itu dikabarkan tewas dalam sebuah peristiwa pertempuran di Suriah.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri Kombes Martinus Sitompul mengungkapkan pihaknya masih belum mendapat informasi resmi prihal tewasnya Bahrun Naim. Polisi masih terus menyelidiki kabar yang beredar tentang pria asal Solo, Jawa Tengah, tersebut.
“Masih didalami oleh Polri, masih dicari informasinya benar atau tidak,” kata Martinus saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (5/11/2017).
Desas-desus kematian Bahrun Naim itu beredar di media sosial sejak Kamis 30 November. Selain mengonfirmasi pihak keluarga, Polri juga bakal koordinasi dengan Atase Kepolisian (Atpol) di Suriah dan meminta bantuan Interpol untuk melacak keberadaan sosok buronan Polri tersebut.
“Kita konfirmasi kepada keluarga. Kita tanya ke Atpol di luar negeri, ke Interpol, dan lain-lain,” tutur mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu.
Sebagaimana diketahui, selama ini Bahrun Naim kerap disebut sebagai pemimpin Jaringan Ansharut Daulah (JAD) yang merekrut sejumlah teroris di Indonesia dan bahkan sering kali mengajarkan cara meracik bom melalui grup-grup Telegram internal teroris.
Sepak terjangnya di dunia terorisme terendus sejak 2010. Lalu pada 9 November 2016, Bahrun Naim ditangkap Densus 88 Antiteror karena kedapatan menyimpan 533 peluru laras panjang kaliber 7,62 mm serta 31 butir peluru kaliber 9 mm.
Bahrun Naim diputus bersalah oleh majelis hakim di Pengadilan Negeri Surakarta dan diganjar 2 tahun penjara. Setelah selesai menjalani masa hukuman, ia pergi ke Suriah bergabung dengan ISIS pada 2014. Ia dilaporkan pergi ke Suriah dengan membawa satu anak dan dua istrinya. Saat itu istri mudanya sedang hamil.(SpiritNews)