PKB Sebagai Kunci Hubungan Industrial yang Harmonis

  • Whatsapp
Menaker Hanif saat menghadiri Penandatanganan PKB Periode Tahun 2017-2019
Menaker Hanif saat menghadiri Penandatanganan PKB Periode Tahun 2017-2019

Jakarta, SpiritNews-Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M. Hanif Dhakiri mengatakan bahwa kunci hubungan industrial yang harmonis terletak pada Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara pekerja dengan manajemen.
“PKB sangat penting untuk membuat hubungan industrial menjadi kondusif. Ini adalah instrumen yang melindungi secara keseluruhan baik pekerja maupun manajemen,” kata Menaker Hanif saat menghadiri Penandatanganan PKB  Periode Tahun 2017-2019 antara PT. Bank Rakyat Indonesia  (Persero) dengan Serikat Pekerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) pada Jumat (8/12/2017).

Menaker menambahkan, pelaksanaan PKB harus dikawal dengan baik sehingga tujuan bersama antara pihak yang terlibat bisa tercapai. “Saya harap setelah penandatanganan ini pelaksanaannya  terus dikawal, sehingga kesejahteraan pekerja bisa meningkat,” ungkap Hanif.

Bacaan Lainnya

Dikatakan Hanif, berdasarkan hasil survey World Bank, perusahaan yang memiliki serikat pekerja dan melakukan penandatangan PKB dengan manajemen, hasilnya 96% pekerja merasa puas.

Selama ini, imbuhnya, ada dua masalah utama yang sering muncul dalam penandatangan PKB. Pertama, permasalahan dalam menentukan representasi dari serikat pekerja. Kedua, penentuan agenda dan tata tertib.

“Saya bangga karena BRI hanya memiliki satu serikat pekerja, sehingga dalam pelaksanaannya akan jauh lebih mudah,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur Utama BRI Suprajarto mengatakan, serikat pekerja dan manajemen selalu bahu membahu untuk menjadikan BRI semakin besar dan besar.
“Teman-teman serikat pekerja tidak ada yang aneh-aneh, di BRI hanya ada satu serikat pekerja, ini patut kita syukuri dan dipertahankan,” ujarnya.

Suprajarto menambahkan, BRI secara periodik selalu melakukan pembaharuan PKB dengan menyesuaikan dinamika kerja yg terus berkembang.

“Saat ini terjadi perubahan yang sangat cepat di bidang teknologi, dan ini berpengaruh terhadap wajah persaingan perbankan, tidak hanya di Indonesia tapi juga di dunia. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama yang bagus antara pekerja dan manajemen serta perlu melakukan inovasi supaya BRI semakin kompetitif,” paparnya.

Senada dengan Suprajarto, Ketua Umum Serikat Pekerja BRI Ruslina Harsono menegaskan, kesepakatan PKB ini terjadi karena adanya niat baik, niat tulus, dan rasa saling percaya antara kedua pihak.

“Dengan adanya PKB ini, semoga kedepannya kesejahteraan pekerja semakin meningkat,” ujarnya.(sam)

Pos terkait