Perkembangan Ekonomi Daerah Dipengaruhi Aktifitas Kaum Perempuan

  • Whatsapp

Banda Aceh, SpiritNews-Aktivitas dan keterlibatan kaum perempuan dalam bidang ekonomi diyakini dapat membangkitkan geliat perekonomian daerah.

Oleh karena itu butuh dukungan banyak pihak untuk memberi penyadaran bagi perempuan Aceh agar memahami dunia kewirausahaan dalam rangka mendukung penguatan ekonomi keluarga.

Hal tersebut dikatakan Asisten Administrasi Umum Sekda Aceh, Saidan Nafi, SH MH, saat membacakan sambutan tertulis Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, M Sc, saat membuka sosialisasi pengelolaan keuangan bagi perempuan Aceh atau Financial Literacy for Aceh Woman, di ACC Sultan Selim, Rabu (13/12/2017).

“Kalau saja 30 persen dari jumlah perempuan Aceh aktif dalam bidang ekonomi, geliat ekonomi daerah kita pasti berkembang pesat. Kalaupun tidak terlibat dalam kegiatan ekonomi di lapangan, setidaknya perempuan harus memiliki pemahaman tentang mengatur keuangan agar ia mampu memberi pengaruh bagi penguatan dan perencanaan ekonomi keluarga,” kata Saidan.

Dikatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Aceh tahun 2016 menunjukkan 52 persen dari 5,1 juta orang penduduk Aceh adalah perempuan. Dari jumlah itu, diperkirakan perempuan yang memiliki keterampilan dalam pengelolaan keuangan hanya sekitar 15 persen.

”Angka ini berbeda jauh jika dibandingkan dengan laki-laki yang mencapai 27 persen. Perempuan Aceh cenderung dalam kontrol laki-laki dalam bidang keuangan, sehingga menyebabkan aktivitas perempuan Aceh dalam bidang ekonomi masih sangat rendah,” katanya.

Mantan Kepala BNN Aceh itu mengatakan, minimnya keterlibatan perempuan dalam bidang ekonomi ini tidak semata terjadi di Aceh, tapi terjadi di seluruh wilayah Indonesia lainnya. Oleh karena itu, pemerintah Aceh sangat mendukung gagasan Kemendag RI, OJK, Kemen PPPA, termasuk PT Prudential Life Assurance, untuk menyelenggarakan sosialisasi tentang pengelolaan keuangan bagi perempuan.

“Kita pantas bersyukur, sebab langkah sosialisasi ini juga diselenggarakan di daerah kita dengan melibatkan organisasi perempuan dan pegiat ekonomi lokal. Oleh karena itu, kami menghimbau agar kegiatan pembelajaran ini dapat dimanfaatkan oleh para perempuan Aceh agar bisa mendapatkan pengetahuan yang baik tentang pengelolaan keuangan,” jelasnya.

“Dengan demikian perempuan Aceh tidak hanya mampu mengambil keputusan dalam bidang keuangan, tapi juga siap tampil sebagai perempuan yang bisa memanfaatkan peluang ekonomi yang ada di sekitar kita,” tambahnya.

Untuk diketahui bersama, Sosialisasi tentang pengelolaan keuangan bagi perempuan atau Financial Literacy for Woman ini telah berjalan di Indonesia sejak 4 tahun terakhir. Dalam rentang waktu tersebut, ribuan perempuan di berbagai provinsi mendapat manfaat dari kegiatan ini.

“Harapan kami perempuan Aceh dapat memanfaatkan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya, sehingga ke depan lebih banyak lagi perempuan Aceh yang mampu tampil sebagai perempuan mandiri dalam bidang ekonomi. Selamat mengikuti kegiatan sosialisasi, Semoga perjuangan kita untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan Aceh mendapat ridha Allah,” pungkasnya.

Kegiatan ini akan digelar selama kurang lebih 2 bulan di enam kota. Kegiatan telah dimulai sejak Selasa, (21/11) di Cirebon Jawa Barat, kemudian dilanjutkan di Bukit Tinggi, Banjarmasin, Jombang, Banda Aceh, dan puncaknya di Jakarta pada 19 – 20 Desember 2017.

Masing-masing kota terdiri dari dua sampai tiga sesi yang akan dihadiri audiens sebanyak 250 orang per sesinya. Dengan total jumlah sesi sebanyak 16, maka diharapkan program akan menjangkau sekitar 4000 peserta di 6 kota.

Beberapa narasumber akan memaparkan  materi terkait pengelolaan keuangan bagi perempuan, yaitu Febrijani dan Vera Marpaung. Keduanya merupakan trainer dari Prudencial. Acara juga akan diramaikan oleh games dan doorprize dengan hadiah-hadiah menarik dari Prudential.(mah)

Pos terkait