Kabupaten Bandung Barat, SpiritNews-Komandan Kodiklat TNI AD Letnan Jenderal Agus Kriswanto meresmikan rumah tidak layak huni (RTLH) yang telah direnovasi di Kampung Ciparang, RT 003/007, Desa Cipatat, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (16/12/2017).
Kegiatan bakti sosial ini merupakan bagian dari rangkaian memperingati Hari Juang Kartika ke-72 tahun 2017 yang juga diisi dengan donor darah 587 peserta, penanaman 1.800 pohon, pemberian buku kepada pelajar, dan sembako untuk 300 warga kurang mampu.
“Secara Keseluruhan ada 36 RTLH yang telah diperbaiki oleh berbagai satuan jajaran yang ada di kodiklat dan peresmiannya dipusatkan di sini,” kata Agus kepada wartawan seusai kegiatan.
Dia menilai, program renovasi RTLH merupakan wujud kemanunggalan TNI AD dengan rakyat. Sebab dalam pelaksanaannya prajurit TNI juga ikut terlibat bergotong royong dengan masyarakat. Kondisi tersebut yang menciptakan suasana kebersamaan sehingga TNI dekat dengan rakyat dan semakin dicintai.
“Sebagai wujud kemanunggalan ini kami berusaha membantu masyarakat yang membutuhkan agar keberadaan TNI benar-benar dirasakan oleh masyarakat,” tegasnya.
Salah seorang penerima bantuan Cicih (70), warga Kampung Ciparang, RT 003/007, Desa Cipatat, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, merasa bersyukur rumahnya diperbaiki oleh personel dari Kodiklat TNI AD. Selama ini dia yang tinggal berdua dengan keponakannya tidak mampu membangun rumah karena keterbatasan ekonomi.
“Ini seperti mimpi, rumah saya yang dulunya seperti bedeng sekarang jadi bagus. Saya berterima kasih kepada TNI khususnya dari Kodiklat TNI AD,” ujarnya.
Kepala Desa Cipatat, Darya Sugangga, mengaku sangat terbantu dengan adanya program rehabilitasi rumah tidak layak huni ini. Pasalnya di wilayahnya total terdapat 400 RTLH yang tersebar di 21 RW.
Selain bantuan dari Kodiklat TNI AD sebelumnya pihaknya juga mendapatkan bantuan tahun 2015 dari Kemensos 8 unit dan dari Pemda KBB 20 unit tahun ini.
“Bantuan RTLH dari kabupaten nilainya Rp 5 juta per rumah tapi memang jumlahnya terbatas sehingga ada RW yang kadang tidak tercover bantuan,” ujarnya.(gus)