Banda Aceh, SpiritNews-Pemerintah Aceh deklarasi Pemuda Aceh Antinarkoba di Mapolda Aceh, Rabu (20/12/2017).
Dalam kegiatan itu, Kepala BNN Pusat Budi Waseso, yang hadir langsung ke Mapolda Aceh juga menandatangani kerjasama pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkotika, dengan kampus Unsiyiah dan UIN Ar-Raniry.
Budi Waseso, menyebutkan, deklarasi masyarakat yang diwakili oleh pemuda tersebut, merupakan sebuah ikrar keseriusan masyarakat (Aceh) dalam memberantas narkoba. “Ini merupakan wujud kepedulian masyarakat Aceh dalam menyelamatkan generasinya” ujar Buwas, sapaan Budi Waseso.
Buwas mengatakan, Aceh merupakan salah satu wilayah yang diincar pengedar narkoba jaringan internasional. Buwas mengajak, seluruh masyarakat Aceh bisa sesuara untuk melawan dan ikut memberantas jaringan tersebut sehingga peluang masuknya narkotika ke Aceh bisa terputus. “Kita harus lawan mereka,” katanya.
Jelang pergantian tahun, BNN telah mengendus bahwa banyak narkoba dengan skala besar dari luar negeri telah menebus Indonesia. Narkoba ragam jenis tersebut merupakan suplay besar jelang natal dan tahun baru. Sebagaian besar masuknya narkotika itu, aku Buwas, adalah lewat jalur perairan. Selain dari Aceh, ada beberapa daerah lain yang biasanya dipakai sebagai jalur masuk, yaitu Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Jakarta dan Kalimantan Timur.
Buwas menyebutkan, untuk mempermudah pemberantasan narkotika, BNN terus membangun sinergitas dengan semua masyarakat dan pemuda, dan bekerjasama dengan TNI, Polri serta Bea Cukai. “Meski sudah masuk, kita antisipasi narkoba itu tidak beredar,” kata Budi Waseso.
Dalam deklarasi tersebut, ikut pula para mahasiswa, pelajar, organisasi mahasiswa dan pemuda serta Pemerintah Aceh yang diwakili oleh Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, H. Mulyadi Nurdin LC., MH.(mah)