Tiga Alasan Golkar Majukan Dedi Mulyadi Jadi Cagub Jabar

  • Whatsapp

Jakarta, SpritNews-Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar memiliki sejumlah alasan yang melatarbelakangi pengusungan Dedi Mulyadi sebagai calon Gubernur Jawa Barat. Sebagaimana diketahui, surat rekomendasi untuk maju di Pilgub Jabar telah diterima oleh Dedi pada Rabu (27/12/2017) lalu.

Ketua DPP Partai Golkar, Yahya Zaini mengatakan, terdapat tiga alasan yang membuat Golkar mengusung kader terbaiknya di Jawa Barat tersebut. Pertama, kata Yahya, Dedi Mulyadi merupakan Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat. Sehingga, kepemimpinan dan ketokohannya diakui oleh masyarakat Jabar.

Bacaan Lainnya

Kedua, lanjutnya, Dedi merupakan tokoh pekerja keras yang tidak pernah lelah untuk turun langsung ke masyarakat. Karena kerja politiknya ini, Partai Golkar kini bertengger di peringkat pertama di Jawa Barat.

Lalu ketiga, kepemimpinan kader terbaik Nahdhatul Ulama tersebut di Purwakarta sebagai Bupati dua periode telah sukses membawa perubahan signifikan. Kemajuan dan kesejahteraan kini dirasakan oleh masyarakat di kabupaten yang mengusung falsafah Sunda dalam pembangunan itu.

“Selain itu, Golkar punya 17 kursi (di DPRD Jawa Barat), posisi tawarnya kuat,” jelas Yahya dalam keterangan tertulis, Jum’at (29/12/2017).

Yahya pun menyambut baik koalisi yang dibangun bersama Partai Demokrat. Menurut dia, kader yang diajukan oleh partai tersebut, Deddy Mizwar, membuat kans kemenangan di Jawa Barat makin besar.

“Memang dari segi elektabilitas, Demiz (Deddy Mizwar) lebih unggul dari Demul (Dedi Mulyadi). Tetapi, selisih keduanya tidak terpaut jauh, hanya 5 persen. Peluang kemenangan mereka juga cukup besar,” tuturnya.

Terkait posisi calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur, Yahya mengatakan konfigurasi tersebut akan dibicarakan dalam internal koalisi. Dukungan luas dari masyarakat Jawa Barat pun diyakini Yahya akan diperoleh pasangan “2DM” itu.

“Saya yakin jika keduanya berpasangan, peluang untuk menang sangat besar. Apalagi, jika didukung partai yang punya dukungan luas di masyarakat,” pungkasnya. (rls/reg)

Pos terkait