Kabupaten Aceh Utara, SpiritNews– Pembangunan gedung baru SD Negeri 3 Kecamatan Dewantara, Aceh Utara memakan waktu hampir 4 tahun lamanya bangun ini baru bisa ditempati.Pada Selasa (2/1/2018) kemarin, gedung tersebut sudah bisa ditempati namun kondisinya masih memprihatinkan karena mutu bangunannya disinyalir asal jadi.
Dari pantau SpiritNews, terlihat dinding gedung tersebut sudah banyak yang terkelupas, lotengnya adanya bocor, begitu juga kosen jendela dan banyak kacanya yang sudah pecah dan berlobang.Sekilas dari jauh terlihat memang gedung ini sangat megah, tetapi bila mendekat ditemukan banyak yang aneh.
Di peroleh informasi gedung sekolah ini baru selesai dikerjakan akhir Desember 2017 lalu dan begitu dinyatakan selesai kalangan guru langsung memindahkan seluruh perangkat yang dimiliki SD 3 ini dari gedung darurat yang dibangun melalui sumbangan pemirsa TV Indosiar pasca Aceh dilanda gempa bumi dan tsunami.
Kepala Sekolah SD Negeri 3 Dewantara, Hendon, Spd saat ditemui, Kamis (4/1/2018) mengatakan, sungguh merepotkan. Pasalnya ketika libur panjang para guru di SD ini tidak ikut libur karena selain harus memindahkan seluruh perangkat sekolah yang dimiliki sekolah ini juga harus bekerja keras untuk membersihkan dan bergotong royong memperbaiki kembali sarana yang dianggap perlu diperbaiki.
Menurut Hendon diantara yang diperbaiki meliputi, pengecatan kembali dinding sekolah yang sumuanya sudah terkelupas catnya. Juga halaman sekolah yang terpasang batu paping bloc harus ditimbun kembali karena tergenang air bila turun hujan.
“Kami juga belum nyaman dan aman dalam menempati gedung baru ini karena tidak ada pagarnya. Dan terhadap paket serta anggaran pembangunan gedung SD Negeri 3 ini juga kurang jelas,” keluhnya.
Dari 2 lembar spanduk kecil yang ditemukan dibelakang lemari sebuah ruangan kelas tertulis, Untuk pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) Kontruksi Lantai Block C bangun lantai I tambah tangga. Tanggal Kontrak 15 Juni 2017. Nilai Kontrak Rp. 1.499.766.000. Jangka waktu, 150 hari kalender. Pelaksana, CV Ikhlas That, Pengawas, CV Trifa Consultant, Sumber Dana APBA Tahun Anggaran 2017 Dinas Pendidikan Aceh
Untuk bangunan ini terlihat, lantai atasnya polos tidak ada ruangan, tangga belum dipalster semen. Sementara untuk bangunan yang duluan dibangun sekitar tahun 2013 tidak ditemukan papan proyek atau spanduk seperti terhadap bangunan yang baru selesai dikerjakan. Ada spanduk proyeknya walau tidak dipasang.
Bangunan yang menelan anggaran APBA miliaran rupiah. Pengerjaan proyek terlihat di duga asal jadi ini, papan proyek tidak terlihat di lokasi. “Bagaimana sebenarnya fungsi dan pengawasan terhadap kondisi fisik bangunan pengerjaan proyek seperti ini apakah harus di biarkan,” tanya mereka.
Seperti pernah diberitakan Media ini sebelumnya, sudah lebih 12 tahun murid SD Negeri 3 Krueng Geukueh Kecamatan Dewantara, Aceh Utara, belajar di ruang kelas darurat yang dibangun melalui sumbangan pemirsa TV Indosiar tahun 2005. Sementara gedung baru yang dibangun sejak 2013 di lokasi bekas Puskesmas Dewantara itu baru sekarang bisa ditempati itupun masih belum selesai seluruhnya.
“Padahal pagar sangat sekolah sangat penting untuk pengamanan dan nyamannya murid-murid bermain dalam pekerangan sekolah”, kata sejumlah guru yang mengajar disekolah tersebut.
Dijelaskan juga, SD Negeri 3 Krueng Geukueh sebelum ini belajar dalam 18 ruangan kelas, guru termasuk honorer berjumlah 47 orang, jumlah murid, 425 orang. (mah)