Kabupaten Purwakarta, SpiritNews-Pipa cerobong pembuangan Gas Amoniak PT DDFI (Dunia Daging Food Industri) Kampung Cinangka, Desa Campaka, Kecamatan Campaka diduga menebar racun yang mengakibatkan beberapa warga sekitar mengalami keracunan sekitar Selasa (9/1/2018) pukul 04.30 WIB subuh tadi.
Sedikitnya sembilan orang warga Kampung Cinangka Desa Cikumpay Kecamatan Campaka Kabupaten Purwakarta yang mengalami keracunan dengan gejala sesak nafas , tenggorokan kering dan mata perih langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bhakti Husada Purwakarta diantaranya Atin (39)ibu rumah tangga, warga Kampung Cinangka RT 06/02 Desa Cikumpay Kecamatan Campaka kabupaten Purwakarta, Hj Aniah (80)ibu rumah tangga, Qarirah Al Kantsa (14) pelajar, Qais Al Kuthub (12) pelajar, Zona Fawaaz Al Fatig (10) pelajar, Syakil Ghoji Al Dzubair (2)balita, Tita Rosita (27) ibu rumah tangga, Ida (68)ibu rumah tangga, perempuan, Suminati (41) ibu rumah tangga.
Sementara Tedi Setiana (19) yang bertugas pada saat kejadian, Sujatmiko (26), Didin Mulyadi (27) Operator pendingin yang bertugas menjaga pipa saluran Amoniak masih diminta keterangannya di Unit IV Tipidter Polres Purwakarta.
“Saya operatornya pak, pada saat kejadian pipa bocor, harusnya keluar dari pipa safety tetapi tidak keluar dari pipa safety. Melihat gejala itu saya langsung mematikan mesin, untungnya kejadiannya subuh dan tidak ada angin,”jelas Tedi.
Tedy menjelasakan, tidak ada pelatihan khusus untuk menangani seluruh saluran Amoniak ini, hanya dididik secara lisan saja oleh pimpinan (Jamal, red).
Instalasi kompresor (pipa) Amoniak untuk menjalankan (pendingin) produksi di perusahaan pengolahan daging ayam menjadi makanan jadi jenis sosis tersebut diantaranya merk Nidia dan Fronte. Kebocoran tersebut mengakibatkan 9 orang warga mengalami keracunan akibat kebocoran gas Amoniak, dan mesin yang terjadi kebocoran tersebut saat ini sudah di Police Line oleh pihak kepolisian Polres Purwakarta.
HRD PT DDFI, Yogi yang mendampingi kedua operator pipa Amoniak Tedi Setiana dan Sujatmiko saat diminta keterangan oleh Unit IV Tipidter mengatakan semua prosesnya diserahkan ke pihak kepolisian saja.
“Kita juga belum tahu pasti kesalahannya dimana, jadi kita serahkan semua ke pihak Kepolisian. Perusahaan sudah mengobati seluruh warga yang terkena dampakndari kebocoran Gas Amoniak dan terakhir tadi warga sudah bisa pulang “ujarnya
Yogi menambahkan, kalau untuk pelatihan khusus ataupun pendidikan operator tersebut, semua ada divisi masing-masing.
Kanit IV Tipidter Polres Purwakarta, Iptu Budi Suheri yang menangani kasus dugaan kebocoran gas Amoniak PT DDFI mengatakan semua sedang diperiksa sesuai aturan yang ada.
“Kita sedang periksa, operator jadi saksi dulu,”pungkasnya.(sir)