Kabupaten Purwakarta, SpiritNews-Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi telah mempersiapkan diri untuk meninggalkan rumah dinasnya di Jalan Gandanegara nomor 25 Purwakarta. Sebagai Bupati dua periode, dirinya sudah 10 Tahun tinggal di rumah tersebut.
Bahkan, aneka perubahan sudah dilakukan di rumah yang terletak di sebelah barat Pendopo Bale Paseban itu. Perubahan tersebut terdiri dari pemugaran, pemasangan ukiran legenda Maung Siliwangi di Hutan Sancang, hingga sentuhan arsitektur khas Sunda lainnya.
“Sekarang ini mulai beres-beres. Karena, pekan depan saya harus sudah meninggalkan rumah dinas,” kata Dedi, Sabtu (13/1/2018).
Berjuta kenangan, imbuh Dedi, harus ia tinggalkan di rumah tersebut. Menurut dia, rumah dinasnya itu telah menjadi saksi bisu bagi ribuan orang yang mendapatkan solusi atas masalah yang dideranya.“Banyak kenangan di rumah ini,” singkatnya.
Sebelum Dedi menjabat sebagai Bupati Purwakarta, rumah tersebut sangat kental dengan nuansa protokoler. Suasana rigid itu berubah saat salah satu kader terbaik Nadhatul Ulama itu mengemban amanah sebagai orang nomor satu di Purwakarta.
Menurut Dedi, selama tahapan Pilgub Jawa Barat 2018, dirinya tidak boleh menggunakan fasilitas Negara. Karena itu, seluruh fasilitas yang melekat pada dirinya selaku Bupati, harus dikembalikan kepada Negara.
Dedi mengaku akan kembali menggunakan rumah pribadinya untuk tinggal sehari-hari.“Kembali ke rumah pribadi,” katanya.
Dedi mengatakan dirinya juga akan mengikuti aturan dan mekanisme selama menjalani cuti dalam jabatannya. Sebagai pengganti, Wakil Bupati Purwakarta, Dadan Koswara akan bertindak sebagai Pelaksana Tugas selama sebulan.
Setelah itu, ada pejabat pengganti dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat karena masa jabatan Dedi Mulyadi – Dadan Koswara akan berakhir pada Maret 2018.
“Nanti ada pejabat pengganti. Mungkin ditunjuk oleh Gubernur Jawa Barat,” pungkasnya. (reg)