Kota Bekasi, SpiritNews-Sejak dimulai pada Desember 2017 lalu, proses vaksinasi warga Kota Bekasi untuk mencegah penularan penyakit difteri sudah mencapai 75 % di Januari 2018 ini.
Demikian disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Bekasi, dr. Dezy Syukrawati saat dikunjungi di ruang kerjanya, Jumat (19/1/2018).
Tetapi, kata Dezy, dalam proses langkah pencegahan penyebaran penyaki difteri ini, pihaknya menemukan beberapa warga yang lebih memilih obat herbal daripada vaksin yang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan Indonesia.
Oleh sebab itu, dia menjelaskan bahwa efek samping obat herbal akan menemukan dampak yang berbeda dengan vaksin khusus yang dianjurkan.
Tetapi dia tidak menampik bahwa obat herbal dapat menambah daya tahan tubuh, namun tidak belum terbukti dapat mencegah penyakit difteri.
“Herbal menaikan stamina tubuh secara umum, tapi tidak spesifik untuk virus itu (difteri). Karena untuk menangani penyakit difteri diperlukan obat khusus yang telah teruji kinerjanya,” katanya.
Dia meminta warga Kota Bekasi agar tidak menolak program pemerintah dalam memberikan vaksinasi difteri. Apalagi program tersebut diberikan secara digratis untuk anak-anak usia 1 – 19 tahun.
“Kami juga menghimbau masyarakat yang sudah dewas 20 tahun ke atas agar memvaksin dirinya, kalau ada kesempatan lakukan imunisasi di rumah sakit,” ungkapnya.(bon)