Jakarta, SpiritNews–Sungguh tega ibu bernama Fatima alias Yanti (31) ini. Ia menjual putrinya yang masih berusia 3 bulan kepada orang lain. Warga Palembang ini menjual bayinya untuk foya-foya dan membeli sabu.
Awalnya, Fatima mengaku terbebani oleh keberadaan putri kelimanya itu dan takut tak sanggup memberi nafkah. Fatima kemudian menghubungi tetangganya dan seorang lelaki bernama Jaka, yang akan membeli anaknya seharga Rp 20 juta.
“Saya sebelumnya tidak kenal sama Jaka, orang yang mau beli anak saya ini. Tapi tetangga saya bilang agar saya minta uang Rp 20 juta dengan alasan untuk mengganti biaya (operasi) caesar saat melahirkan. Nah, saat itulah saya bawa anak saya ke daerah Pusri untuk saya jual dan terima uang,” kata Fatima kepada wartawan, Kamis (18/1/2018).
\Masalah ekonomi disebut Fatima sebagai salah satu alasan dirinya mengambil keputusan menjual putrinya. Selain itu, Fatima mengaku kebanyakan anak di rumahnya, sedangkan suaminya, Junaidi (34), hanya pekerja buruh harian dan tidak pasti mendapatkan uang untuk menafkahi anak.
“Alasan jual itu ya saya sudah kebanyakan anak. Suami juga kadang dapat uang, kadang tidak. Kerjanya buruh harian, dan saya takut tidak bisa kasih nafkah nanti kalau sudah besar,” kata Fatima saat berbincang dengan wartawan di Mapolresta Palembang, Jumat (19/1/2018).
Setelah menjual putrinya, Fatima memilih tinggal di salah satu rumah teman dan menghabiskan seluruh uang hasil penjualan darah dagingnya sendiri untuk hura-hura dan membeli sabu. Seusai hura-hura, Fatima kembali ke rumah dan menemui suaminya. Ia mengaku anaknya hilang.
Tidak percaya begitu saja, Junaidi akhirnya melaporkan Fatima ke Polresta Palembang pada 7 Januari lalu.
“Saya takut mau pulang ke rumah. Uang semua saya habiskan untuk jalan-jalan dan beli barang-barang saat tinggal tempat teman selama 1 bulan. Pas uangnya habis, saya pulang dan bilang kepada suami kalau anak kami hilang. Tapi suami saya langsung curiga dan melaporkan saya ke polisi,” ucap Fatima.
Meskipun telah memiliki nomor kontak sang pembeli, Fatima mengaku tak pernah menghubungi Jaka untuk menanyakan kabar putrinya yang berada di Serang, Banten.
“Nggak pernah saya hubungi. Karena bayi sudah saya jual, ya itu jadi tanggung jawab yang beli. Tapi saya simpan kontaknya untuk menanyakan kabar nantinya kalau anak saya sudah besar dan kalau dia sakit,” ucap dia.
Saat kasus ini terungkap, Fatima mengaku kecewa karena tetangganya sebagai perantara tidak mengakui dan tidak mau terlibat. Padahal, sebagai perantara, tetangganya itu juga disebut menerima upah Rp 1 juta dari si pembeli.
Sementara itu, Kapolresta Palembang Kombes Wahyu Bintono HB menyatakan bayi berusia 3 bulan ini sudah kembali ke pangkuan keluarga besarnya. Saat ditemukan, kondisi anak dalam keadaan sehat layaknya dirawat oleh orang tuanya. Mereka membeli anak ini karena sudah belasan tahun belum dikaruniai anak.
“Untuk anak sudah kita amankan dari si pembeli di daerah Serang, Banten. Sekarang sudah diserahkan kepada keluarga orang tua laki-laki karena keluarganya juga kan masih ada,” kata Kombes Wahyu Bintono.(SpiritNews)
Sumber:detiknews.