Kabupaten Malang, SpiritNews-SDN Permanu 3, Pakisaji, Kabupaten Malang, mewajibkan siswanya bisa menari Bapang. Seni tari warisan budaya Malangan diajarkan kepada semua pelajar. Bahkan menjadi syarat kelulusan nantinya.
Kepala Sekolah SDN Permanu 3, Sanimin Hadi Subagyo mengatakan, tari Bapang turut menjadi bagian dari ekstrakurikuler di lembaganya.
Setiap hari Sabtu pagi, para pelajar berkumpul di halaman sekolah untuk belajar menari Bapang. Ini merupakan upaya SD Negeri Permanu 3 melestarikan kesenian lokal Kabupaten Malang.
“Tari Topeng Bapang dikenal dengan karya maestro Mbah Karimun, ini merupakan kesenian warisan yang wajib dikenalkan kepada anak didik untuk melestarikannya,” kata Sanimin kepada wartawan, Kamis (25/1/2018).
Pendidikan ekskul tari Bapang diikuti semua pelajar mulai kelas 1 hingga 6. Mereka bersama-sama belajar menari di halaman sekolah. Kegiatan ini juga mengganti jadwal senam pelajar di hari itu.
“Ini dilakukan hanya di hari Sabtu saja, sebagai ganti senam rutin sebelumnya dilakukan,” terangnya.
Tari Topeng Bapang, begitu biasa dikenal harus dikuasai anak didiknya sebelum menguasai tari-tari yang lain.
Sementara Pembina Tari Topeng Bapang, Sucipto, menyepakati jika tari ini mewakili muatan lokal dan prasyarat siswa untuk lulus.
“Tari Topeng Bapang untuk bisa dikuasai secara baik, harus dilatih secara rutin dan siswa mengikutinya tanpa alasan,” ujar Sucipto terpisah.
Menurut Sucipto, pendidikan ekstra Tari Topeng Bapang, juga bisa mengenalkan warisab budaya kepada anak-anak, sekaligus melestarikannya.
“Anak-anak bisa mengetahui wilayah Pakisaji sejak dulu terkenal dengan Tari Topeng Bapang, dan mereka semua bisa menari, tidak hanya sekedar tahu,” ucapnya.
(SpiritNews)