Sekda Bandung Barat Angkat Anak Korban Longsor di Bogor

  • Whatsapp
Rival anak korban longsor puncak bogor diangkat jadi anak asuh Sekda Bandung Barat
Rival anak korban longsor puncak bogor diangkat jadi anak asuh Sekda Bandung Barat

Kabupaten Bogor, SpiritNews-Salah seorang korban longsor hingga meninggal dunia di kawasan Cisarua, Bogor, beberapa waktu lalu, ada yang berasal dari Desa Baranangsiang, Kecamatan Cipongkor, yakni Lilis (40).

Lilis meninggalkan sebanyak tujuh anak, lima dari suami pertama yang telah meninggal dunia dan dua dari suami kedua yang masih hidup.

Bacaan Lainnya

Saat ditemui di rumah Lilis dari suami pertama, Kampung Cibinong RT 6 RW 4, Desa Baranangsiang, Kecamatan Cipongkor, Sabtu (10/2/2018).

Menurut anak kedua Lilis, Fitri Handayani (24), mengaku terkejut ketika mendapat kabar jika ibunya meninggal tertimpa longsor. Padahal, pada Senin pagi pukul 06.30 wib ibunya sempat menghubunginya.

“Iya paginya ibu masih sempat beri kabar menelpon saya. Saat itu ibu pun sedang menggoreng gorengan di dapur. Setelah itu tidak ada kabar lagi sampai tiba-tiba ada kabar ibu meninggal tertimpa longsoran,” ujarnya.

Lilis meninggalkan lima orang anak dari suami pertama bernama Apen (45), di antaranya Ai Nurhayati (27), Fitri Handayani (24) (keduanya telah menikah), Dendi Setiawan (16), Annisa Nuraini (15), dan Muhammad Rivaldi (10). Sedangkan anak-anaknya dari suami kedua bernama Dedi Rosadi, di antaranya Khaifa (6) dan Fazril (4).

Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung Barat yang juga calon wakil bupati Bandung Barat, Maman Sunjaya pun berkesempatan mengunjungi keluarga korban longsor Bogor.

Maman pun mengaku turut berduka dan menyebut mengangkat Muhamad Rivaldi sebagai anak asuhnya. Dia mengatakan akan bertanggungjawab terkait biaya pendidikannya mulai SD sampai SMA.

“Rivaldi ini kan yatim piatu sekarang ya dan saya akan jadi bapak asuhnya dan untuk keenam anak lainnya pun saya bantu,” ujarnya di lokasi.

Maman juga menambahkan tidak menutup kemungkinan akan membiayai pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi, jika anak itu memiliki kapasitas untuk melanjutkan.

“Intinya, saya akan jamin pendidikannya tanpa mereka keluar uang apapun. Saya tangung pakaian dan alat tulisnya,” katanya.(gus)

Pos terkait