Pasca Penetapan Nomor Urut Calon, Relawan Serukan Kampanye Damai

  • Whatsapp
KPU Kota Bekasi gelar rapat pleno pengundian nomor urut
KPU Kota Bekasi gelar rapat pleno pengundian nomor urut

Kota Bekasi, SpiritNews-Ketua relawan Suara Tetap Masyarakat Pemilih Langsung Rahmat Effendi (STEMPEL RE), Aji Ali Sabana, mengingatkan semua warga Kota Bekasi agar melakukan dan mengikuti kegiatan kampanye pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Bekasi secara damai.

Sekretaris Partai Nasdem Kota Bekasi ini juga menghimbau kedua tim relawan dua pasangan calon agar tidak melakukan Black Campaign (Kampanye hitam) selama masa kampanye.

“Hari ini nomor urut kedua pasangan Walikota dan Wakil Walikota Bekasi akan diundi dan diumumkan oleh KPU Kota Bekasi. Dan ini adalah tiket kita untuk melakukan kampanye,” kata Aji, saat menghadiri pengundian dan pengumuman  nomor urut calon Walikota dan Wakil Walikota Bekasi, di Hotel Horrison Bekasi, Kota Bekasi, Selasa (13/2/2018).

Politikus yang disapa akrab Bang Aji ini meminta warga Kota Bekasi dan tim pemenang (relawan) kedua pasangan agar melakukan kampanye secara dewasa, mendidik dan mengutamakan kenyamanan.

“Mari kita melakukam kampanye yang bersih, yang bisa mendidik,” ucap Aji.

Dikatakan, tahun politik yang saat ini sedang berjalan di Kota Bekasi harus didukung oleh politikus-politikus dan harus menerapkan proses politik yang dewasa dalam menggaet dukungan masyarakat.

“Para politikus memegang peranan penting dalam pesta demokrasi yang terjadi di Kota Bekasi ini. Sehingga saya pikir, mereka (politikus) harus dapat menciptakan karya dan Inovasi yang baik, yang berguna untuk warga Kota Bekasi untuk menarik simpati masyarakt Kota Bekasi,” ucapnya.

Ketua Forum Komunikasi Studi Mahasiswa Kekaryaan (Fokusmaker) Kota Bekasi, Anneke Septivone juga mengatakan hal senada. Menurutnya pesta demokrasi yang dihadapi Kota Bekasi saat ini, harus dijalakan dengan cara yang dewasa.

“Semuanya harus dewasa, Pasangan Calon (Paslon) Politikus, Tim Sukses, Relawan, dan termasuk juga masyarakat Kota Bekasi secara umumnya,” kata Anneke.

Menurutnya, pesta demokrasi di Kota Bekasi tidak boleh dicoreng dengan menggunakan isue Suku, Ras, Agama dan Antar golongan (SARA) seperti yang terjadi di Provinsi DKI Jakarta.

“Harus bersih ya, harus dilakukan dengan menciptakan inovasi dan karya,” katanya.(bon)

Pos terkait